Pagi ini namtan terbangun lebih dulu, senyumnya mengembang saat melihat racha dipelukannya. Memandang wajah polos yang tertidur sangat lelap memancarkan kecantikan yang alami, namtan senang karena saat seperti ini dengan racha adalah hal yang paling Dinantikannya sejak pertemuan pertama mereka dan ketika kesempatan datang maka tidak boleh disia-siakan. Selama ini namtan selalu memperhatikan racha dari jauh gadis kecil polos yang menolongnya dulu.
"Tok... Tok.. Tok.. " Suara pintu di ketuk dari luar, namtan mengambil pakaian dan memakainya dengan cepat lalu membuka pintu kamar. Terlihat nyonya moe di depannya.
"Racha masih tidur?" Tanya nya sambil melihat ke arah racha yang sedang tidur.
"Ahh... Iya racha masih tidur, nyonya" Jawab namtan gugup.
"Biarkan saja dia, kau ayo sarapan bersama" Ayak nyonya moe
"A... Aku belum mandi nyonya, nanti aku sarapan bersama racha saja menyusul" Tolak namtan, karna memang benar namtan belum mandi.
"Cuci muka dan gosok gigi kami menunggu mu di meja makan" Putus nyonya moe final dan pergi meninggalkan namtan.
"Mau bagaimana lagi" Namtan bergegas mencuci muka dan gosok gigi sesuai permintaan mertuanya.
Sebelum meninggalkan kamar namtan sempatkan untuk mencium kening sang putri tidur yang masih terlelap dalam tidurnya."Tolong do'akan semoga ayah mertua tidak memancing keributan".
----
Saat ini namtan sudah duduk di meja makan bersama dengan ke-dua mertuanya. Dia duduk di samping tuan moe sementara nyonya moe di depannya, tidak ada yang bersuara hanya ada suara dentingan sendok dan piring, yang sebelumnya sudah di siapkan porsi sarapan untuk tuan moe dan namtan oleh nyonya moe. Nyonya moe mengakhiri sarapan lebih awal beliau mengisi piring baru dengan menu sarapan pagi ini untuk putrinya racha dan meninggalkan namtan dan suaminya.
"Aku akan mengantarkan sarapan untuk racha, jika sudah selesai sarapan kalian bisa mengobrol di ruang tengah." Ucap nyonya moe
"Nyonya.. Biar aku saja" Tawar namtan, sebenarnya dia panik mengingat racha belum bangun dan dia khawatir akan tanggapan nyonya moe atas apa yang dia perbuat semalam kepada anak gadis dari mertuanya ini.
"Kau habiskan dulu sarapannya" Tolak nyonya moe dan itu sukses membuat wajah tegang namtan semakin terlihat.
"Aku sudah selesai, kau bereskan semua ini setelah itu terserah apa yang mau kau lakukan" Setelah nyonya moe pergi kini tuan moe juga mengakhiri sarapannya beliau pergi ke halaman rumah untuk menyirami tanamannya.
"Hahh... Bagaimana ini, aku akan malu sekali ketika bertemu dengan nyonya moe, apalagi bilau akan tau aku sarapan tampa mandi terlebih setelah melakukan itu" Guman namtan sabil membereskan meja makan, menaruh piring kotor pada westappel dan membersihkan meja makan. Namtan tidak mencuci piring karena dia tidak pernah melakukan itu, dia pernah mencuci piring saat Jane sakit tapi bukannya bersih namtan malah banyak memecahkan piring dan gelas karena hal itu namtan memutuskan untuk tidak mencuci piring dia takut kena marah mertuanya.
----
Racha pov
Aku tidak tau sejak kapan ibu disini yang jelas ketika aku membuka mata aku melihat ibu yang sedang membereskan kamarku, tolong bantu aku, aku sangat malu sekarang. Bangun tidur dengan kondisi seperti ini, di tambah dengan kondisi kamar yang brantakan kemana namtan kenapa dia meninggalkanku sendiri.
"Kau sudah bangun nak?" Aku malu sekali sekarang ibu malah duduk di samping ku.
"Eumm"
"Ibu khawatir kamu sakit, saat tadi pagi ibu ingin mengajak kalian sarapan namtan yang membuka pintu dan ibu melihat kau masih tidur dengan selimut membungkus seluruh tubuhmu, lalu setelah sarapan ibu memutuskan untuk membawakan sarapan untuk mu namtan sempat menawarkan untuk membawakannya. Namun karena ibu khawatir dan ingin melihat kondisi mu jadi ibu menolak namtan, ternyata ibu dibuat terkejut saat memasuki kamar anak gadis ibu" Ibu bicara panjang lebar aku tidak tau harus bereaksi seperti apa. Aku hanya diam menunduk aku tau ibu pasti kecewa dengan semua ini, maafkan aku bu tapi anak gadismu ini kini telah resmi menjadi seorang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Us!
ActionMalam itu untuk pertamakalinya dalam selama 26th hidupnya..... "Tidak ada yang tau isi hati manusia seberapa dekatpun kita dengan mereka kita tidak pernah tahu isi hati dan pikiran mereka. Meskipun sungai dengan air putih bersih transparan menembus...