BAB 17

0 0 0
                                    

Mulai

Seperti matahari yang setia memacari cahaya setiap
Pagi, dengan sentuhan kehangatannya membuat semua orang menyukainya. Suasana pagi itu sangat ramai, seluruh orang sedang sibuk dengan dirinya masing-masing. Ada yang mandi, mencuci, memasak, bahkan ada yang sudah siap-siap untuk berkegaiatan. Setiap nomor ada jadwalnya masing-masing, dan setiap nomor memiliki ciri khasnya dengan warna scraf yang berbeda-beda. Seperti nomor dua yang digunakan Arnold, dengan warna kuning muda dengan tambahan logo Raimuna Nasional di belakangnya, membuat scraf tersebut menjadi mahal.

Sebelum berkegiatan, mereka tak lupa untuk makan terlebih dahulu, makanan telah di siapkan oleh bagian kurve, terasa sangat enak sekali, karena yang masaknya adalah chef profesional yaitu Dwito.
Setelah menghabiskan makannya, satu persatu seluruh anggota pergi ketempat giatnya tersebut. Arnold tak lupa mengabarin Cikal sebelum berangkat.

"Kamu dimana? Sudah OTW kah?" Tanya Arnold melalui chat WA.

"Aku sudah dijalan, kamu dimana?" Tanyanya.

"Aku juga sudah di jalan, kita ketemuan di simpang itu ya" ujar Arnold.

"Iya, aku tunggu sini" jawabnya.

Setelah itu Arnold berlari ke simpang yang dimaksud untuk segera menemui Cikal, sesampainya disana, ternyata tampak Cikal
Sudah deluan disana.

"Cikal, maaf ya aku sedikit lama, tadi baru sudah makan" ujar Arnold.
"Iya tidak apa-apa, aku juga baru sampai" ucap Cikal.

Akhirnya setelah bertemu mereka segara menuju kelapangan utama untun mendapatkan arahan, mereka hari itu akan berangkat ke TMII untuk giat wisatanya. Hati Arnold sangat berdebar-debar ketika berada di dekatnya, tak dapat berbohong tampak jelas dari raut wajahnya.

"Kamu kenapa memilih TMII?" Tanya Arnold.
"Karena aku ingin keliling Indonesia hanya dengan satu tempat" jawab Cikal.
"Owh begitu, tanya balik dong" ujarnya.
"Kalau kamu, kenapa pilih TMII?" Tanya Cikal.
"Supaya bisa bertemu denganmu" jawaban Arnold membuat Cikal malu.

Mereka akhirnya sampai dilapangan, dan ketemudian mereka diarahkan untuk menaiki bis dengan tujuan TMII. Setelah menemukan bisnya, mereka segera masuk dan naik kedalam bis tersebut. Duduk berdua, menikmati indahnya kota Jakarta, dengan canda dan tawa, sungguh nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Sesampainya di TMII, mereka di bebaskan untuk kemana saja, tidak mesti rombongan, akhirnya mereka berdua jalan mengelilingi TMII, itu kesempatan buat Arnold mendekati Cikal. Disana mereka banyak sekali berbincang dan tertawa, sepertinya Cikal juga mulai suka dengan Arnold.

"Mari, kita masuk kedalam Anjungan Bengkulu, akan aku jelaskan mengenai Bengkulu" ujar Arnold.

Cikal pun meng-iyakan ajakan Arnold. Mereka berdua masuk kedalam Anjungan Bengkulu, disana Arnold menjelaskan satu demi satu sejarah bengkulu, dan menjelaskan secara pelan dan lembut mengenai rumah adat bengkulu.

"Kalau Bengkulu itu terkenalnya dengan apa
Sih?" Tanya Cikal.
"Jadi, Bengkulu itu terkenal dengan Bunga Rafflesiaanya, yaitu Rafflesia Arnoldi yang hanya dapat tumbuh di Bengkulu loh" jawab Arnold sambil memberikan tunjuk bentuk bunga Rafflesia.
"Wah bangus banget ya bunganya" respon Cikal.
"Iya, dan juga bunga rafflesia ini memiliki bau yang sangat khas loh, oleh karena itu ini juga termasuk kedalam bunga bangkai" jelas Arnold.
"Wah keren banget, jadi pengen mencium aroma bunga rafflesia secara langsung" ucap Cikal.
"Kalau begitu, aku tunggu kamu main ke Bengkulu, nanti akan aku ajak kamu ke habitat bunga rafflesianya langsung" ujar Arnold.

Mereka pun sangat asyik mengobrol dan berbicang, dan setelahnya mereka keluar dari anjugan bengkulu dan segera memutari anjungan-anjungan lainnya.

"Kan kamu sudah mengajak aku ke anjungan daerah kamu, sekrang aku akan mengajak kamu ke anjungan jawa barat daerahku" ucap Cikal.
"Wah mau bangett" respon Arnold dengan sangat senang.

Akhirnya setelah berjalanan dar Pulau Sumatra ke Pulau Jawa mereka sampai di Anjungan Jawa barat, disana tampak rumah adat Jawa Barat yang sangat bagus. Ketika masuk kami disambut dengan hangat oleh petugas penjaga Anjungan Jawa Barat. Disana ada banyak sekali pakaian adat, lukisan hingga miniatur rumah adat.

"Selamat datang Anjungan Jawa Barat, di sini yang paling terkenal adalah makanan khas daerahnya, tau ngga apa makanan khas Jawa barat yang lagi Viral sekerang ini?" Tanya Cikal.
"Hmm, aku ga tau, emangnya apa?" Jawab Arnold sambil kebingungan.
"Nah, makanannya adalah Seblak" jawab Cikal.
"Oh ternyata seblak itu dari Jawa Barat ya, baru tahu aku" respon Arnold dengan penasaran.
"Iya betul, tapi berbeda dengan yang zaman sekarang, dimana zaman sekarang sudah di campur dengan toping yang lain. Sedangkan seblak zaman dulu, hanya berupa kerupuk dengan cikur yang sangat khas". Jelas Cikal.
"Owh seperti itu, terimakasih ya atas penjelasannya" ujar Arnold.

Setelah lelah berkeliling TMII mereka istirahat sejenak, namun mereka melihat ada kereta yang bisa mengangkut orang, sepertinya itu fasilitas dari TMII. Mereka pun mencari titik pemberhentian kereta tersebut, dan kemudian mereka naik kedalam kereta itu.

"Tahu gitu mending kita naik ini saja ya dari pada jalan kaki" ucap Cikal.
"Iya nih, kan ngga bikin capek" ujar Arnold.

Chemystry mereka berdua pun mulai terbangun, mereka tampaknya sudah saling peka jika satu sama
Lain saling suka, namun tidak ada yang berani mengungkapkannya. Setelah selesai bermain dan berkeliling di TMII, jadwal mereka pulang ke Buperta sudah menghampiri, mereka kemudian kembali ketitik awal untuk menunggu jemputan bis.
Setelahnya mereka naik kedalam bis dan pulang ke buperta. Sesampainya di buperta mereka berdua tidak langsung pulang, tetapi mereka singgah kepasar terlebih dahulu, mereka melihat ada banyak sekali pernak-pernik atribut pramuka, oleh-oleh khas raimuna nasional.

"Kita beli gelang coupel yuk, sebagai pertanda pertemana kita" ujar Arnold dengan malu.
"Boleh, aku juga lagi nyari gelang" jawab Cikal.

Setelah mencari lapak yang menjual gelang mereka pun memilih gelang tersebut, dan dapatlah salah satu gelang yang menjadi ketertarikan kami untuk membelinya.

"Terimakasih banyak ya Nold" ujar Cikal.
"Iya sama-sama, dijaga ya gelangnya, jangan sampai hilang" ucap Arnold.
"Iya tenang aja, akan aku simpan dihati" ucap Cikal sambil tersenyum malu.

Mendengar respon dari Cikal membuat hati Arnold berdebar-debar, ini sepertinya lampu hijau untuk dia. Setelah dari bazar, mereka pulang ke tendanya masing-masing. Sesampainya ditenda, Arnold menceritakan seluruh kejadiannya saat bersama Cikal di TMII kepada teman-temannya.

"Aku tadi ke TMII bersama Cikal, dan kami coupelan gelang" ujae Arnold sambil memamerkan gelangnya itu.
"Cikal yang kamu temuin itu kan?" Tanya indra.
"Iya benar, nomor kami sama, mangkanya kami jalan berdua" ujar Arnold dengan tersenyum malu.
"Wah kayaknya ada yang lagi jatuh cinta nih, ada yang Cinlok" ucap kak Angga.
"Ciee Arnold cinlokk" ucap seluruh anggota.

Mendengar itu Arnold tersipu malu dengan perasaan yang amat senang. Besok adalah Giat kedua, yaitu Kampus Bangkit, kita akan berkunjung kesalah satu Universitas terbaik di Indonesia, terdapat beberapa pilihan. Aku pun segara menghubungi Cikal, menanyakan besok dia akan ke mana.

"Selamat malam Cikal"
"Besok kamu giat ke kampus mana?" Tanya Arnold.

"Malam Arnold, besok aku ke kampus Universitas Indonesia" jawabnya.

"Wah sama nih, besok kita bareng lagi ya, kita ketemuan di tempat biasa" ujar Arnold.

"Oke siap nold, besok aku kabarin lagi ya" jawabnya.

Membaca pesan itu membuat Arnold tergila-gila, dia salah tingkah yang sangat amat brutal, dia tak sabar menunggu esok hari untuk bertemu dan berkegiatan bareng dengan Cikal.

"Bertemu sebentar tapi rindunya sangat besar, mencintai orang baru sebuah tantangan terpadu, dengan niat yang tulus, aku mencintaimu dengan serius" -adm.

BUPER BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang