¶¶ 35• MENGHILANG? ¶¶

21.3K 597 28
                                    

Hai dulu nggak..?

Kalian apa kabar? Sehat selalu ya🥰

Cuaca akhir-akhir ini lagi dingin banget yah, kek sikap doi. Huhu..🥴 Jaga kesehatan yah kalian😗

Gue gak bakal banyak pidato, jadi langsung aja:)

Jangan lupa vote banyak banyak-!

Jangan lupa comment:(

Share share biar Nata sama Ivan banyak yang sayang, xixi

Dan jangan lupa juga buat follow akun author🥰🥰🥰

Love you all💗💗💗

Thankyou






























































¶¶ 35• MENGHILANG? ¶¶

🍂

🍂

🍂

Selamat membaca❤


Nata menatap pantulan dirinya di cermin. Semakin hari, pipinya terasa semakin berat saja. Rasanya Nata seakan tidak sanggup lagi untuk membawanya pergi. Apalagi badannya, sudah tidak bisa Nata deskripsikan lagi beratnya seperti apa.

"Selamat pagi sayang.." Nata mengusap perutnya yang semakin membesar itu dengan gerakan lembut dari atas lalu ke bawah. "Masih bobo yah? Biasanya jam segini kamu udah nendang nendang perut Mommy, sampai Mommy kesakitan terus pengen pipis." Curhat Nata yang sedang merapikan rambutnya.

"Aduh!"

"Kamu gak papa?" Ivan yang baru selesai mandi langsung menghampiri Nata begitu mendengar istrinya mengaduh.

"Anaknya Mommy nakal yah, ngagetin Mommy nya." Nata terkekeh mengusap perutnya. "Aku gak papa kok." Ucapnya pada Ivan yang menatapnya khawatir.

Ivan mendekat lalu mencium kening, kedua pipi Nata lalu turun ke perut Nata, setelahnya ia menempelkan pipinya merasakan pergerakan buah hatinya di dalam sana. "Halo sayang..."

"Aduh!" Nata kembali mengaduh saat ia merasakan tendangan yang lebih kuat dari sebelumnya. Rasanya sakit bercampur ngilu sekaligus. Dan... Nata merasakan sesuatu ingin keluar.

"Aku pipis dulu."

"Pelan-pelan aja." Ivan sedikit berteriak ketika Nata berjalan terburu-buru ke kamar mandi.

Tak lama kemudian Nata kembali. Wanita itu langsung mengambil duduk di samping Ivan yang sedang memakai dasi di kasur.

"Sayang, kasihan Mommy nya, jangan di kagetin terus. Nanti Mommy pipis di celana, gimana?"

Nata memukul pundak Ivan yang sedang menciumi perutnya membuat lelaki itu meringis namun tetap tertawa. "Tuh kan! Kamu yang bikin ulah, masa Daddy yang kena sih? Awas aja kamu kalau udah keluar, Daddy gantung di pohon pisang!" Ancam lelaki itu kemudian.

IVAN, the best YOUNG Papa! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang