Resmi anjay!

898 156 32
                                    

06.17 pagi.

Rosie udah berdiri lama banget didepan pintu apartemen. Kurang lebih hampir satu jam. Gerogi banget dia tuh karena mau ketemu Mingyu.

Dia pergi dari rumah Lisa pagi banget karena gelisah sama cowok itu, iya, Lisa aja gak tahu kalo Rosie udah pergi dari rumahnya.

Berbalutkan hoodie cokelat oversize dengan celana pendek, cewek itu ninggalin beberapa barangnya dirumah Lisa. Ini aja cuma pake sandal jepang.

Lama gak dibuka, Rosie akhirnya nyoba buka pintu itu dengan kode yang lama. Terbuka.

Kaget. Itu yang nyambut kedatangan dia saat itu.

Gelap dan berantakan, pintu yang langsung berhubungan dengan ruang tamu dapat dengan mudah memperlihatkan kekacauan yang ada.

Apalagi diatas meja, udah segala macam sampah berserakan.

Suara lagu galau juga terdengar didalam sana. Rosie masih diem mencerna semua pemandangan itu.

Seorang Kim Mingyu sekacau ini?

Apakah selama hidup sendiri dia emang amburadul atau ... dia kacau karena dirinya ...

Rosie gak mau gr, tapi gimana ya ... vibes apartemennya tuh sekarang kayak dihuni orang patah hati.

Karena ngerasa ada yang mau keluar diujung apart, Rosie pun segera menutup pintu apartment nya secara pelan, pelan banget, supaya Mingyu gak kebangun.

Eh, pas dia balik badan, ternyata si doi udah berdiri didepan pintu kamar sambil nyender didinding dan ngelipat tangannya didepan dada.

Rosie nelan ludah.

Seperti biasa, Mingyu shirtlees dengan celana jersey melorot yang menampakkan atasan boxernya.

"P-p-pagi ... "

Cowok itu gak bergerak, pencahayaan temaram diruangan tersebut gak membuat Rosie buta untuk melihat mata tajam Mingyu yang lagi natap intens ke dia.

"U—udah makan gyu?"

Mingyu tiba-tiba berjalan kearahnya hingga spontan membuat Rosie mundur sampai punggung gadis itu menabrak pintu.

Mampus ...

"K—kenapa lo? K—kok lo kayak marah? Ha—harusnya gue dong yang m—marah—"

Mingyu menempelkan badannya dengan Rosie, meraih rahang gadis itu, lalu membungkam bibir mungil tersebut dengan bibirnya.

Awalnya Rosie memberontak karena badan kekar Mingyu nekan badannya tanpa ampun, ya bayangin aja ... cewek sekecil Rosie ditimpa gapura kabupaten macam Mingyu.

Napas gak lo?! Gak kan!

Tapi Mingyu gak peduli. Dia malah ngangkat bokong Rosie buat dia gendong agar tinggi cewek itu sejajar dengannya.

Mingyu memperdalam ciuman tersebut dan spontan membuat Rosie mengalungkan kedua tangannya pada leher pemuda itu.

Mingyu membawanya keatas sofa, lalu menindih gadis itu hingga Rosie kembali memberontak.

Berat bangsat!

"Hhh—gyu ... ahh ... "

Mingyu melepaskan ciumannya sesaat lalu bangun sedikit dari atas Rosie, paham jika cewek itu kesusahan mengimbanginya.

"Kemana lo kemarin?" tanya Mingyu dingin, sedang Rosie masih kesulitan mengatur napas dengan tatapan sayu. "G—gue—mmphh—" belum sempat menjawab, Mingyu kembali menyerangnya, lebih brutal, dia ngangkat tubuh Rosie dan meremas rambut gadis itu sembari memperdalam pagutannya dengan agresif.

Wild temptation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang