Tinggal bareng

658 111 16
                                    

Sekarang, bayangkan jika kalian ada diposisinya Rosie—tinggal bersama dua cowok tampan tapi brengsek yang sialnya adalah tunangan sama pacarnya.

Mana itu berdua musuhan banget lagi kayak Rusia sama USA.

Ini kalo mami sama papi sampe tahu jika anak gadisnya tinggal bersama dua orang buaya pasti sudah masuk IGD.

"Sayang, kamu kok gelisah gitu sih daritadi?" Mingyu jengkel sendiri melihat pacarnya yang mondar-mandir mulu didepannya. "Sini deh, tiduran diatas aku, udah lama kita gak pelukan."

"Baru juga sejam lalu kita pelukan, nempel banget kamu kayak kunti."

Mingyu langsung merengut. Sejam itu lama! Lama pokoknya buat Mingyu! Cara berpikirnya si Mingyu itu kalo bisa mah dia meluk Rosie tiap menit, tiap detik, kalo perlu juga pelukan aja terus sampe kiamat.

Itulah cinta sejati.

"Udahlah yang, aku paham kok perasaan kamu yang merasa direpotin karena bakal ada beban tinggal bareng kita."

Rosie hanya melirik tipis pacarnya ini.

"Pasti beratkan tinggal sama orang baru di apartemen—tenang aja, kan ada aku yang bakal jagain kamu." sambung Mingyu sambil tersenyum polos.

"Kamu juga beban dong kalo gitu? Aku daridulu tinggal sendiri tuh disini? Terus kamu dengan gatau dirinya ikutan numpang."

"Kok ngomongnya kasar gitu sih yang? Lagian kan kita punya kesepakatan waktu itu—kamu ada utang loh sama aku—"

"Oh, ngungkit lagi? Yaudah, aku bayar sekarang tapi kita putus aja—"

"Eits! Bercanda aja sayangku yang cantik," Mingyu langsung melompat panik dan memeluk kekasihnya itu seperti orang yang ketakutan—takut kehilangan mbak pacar maksudnya. "Aku minta maaf, aku janji gak akan bahas itu lagi, kan niat sebenarnya biar bisa pdkt terus dapetin kamu, hehe." Tangan Mingyu merapikan rambut kekasihnya dengan tergesah-gesah.

"Aduh! Kenapa diberantakin sih?!"

"Aku benerin kok yang."

Rosie langsung menepis tangan Mingyu lalu menyahut, "kamu gak usah cari perkara dulu ya! Kamu gak tahu apa kalo aku tuh lagi gelisah banget? Aku gak mau Eunwoo tinggal bareng kita, aku juga takut kalo dia malah ngadu sama mami papi—jangan bikin aku kesel!"

Mingyu terdiam sebentar, menunggu emosi pacarnya reda. Sentuhannya melembut. Setelah dirasa baik-baik saja, Mingyu mendekap kekasihnya tanpa mengatakan apapun lagi.

Rosie yang emang hanya butuh ditenangkan akhirnya membalas pelukan sang pacar. Tangannya meremas kuat kaos milik Mingyu. "Gyu ... aku gak mau pisah dari kamu ... "

Mingyu tersenyum tipis. "Kita bakal baik-baik aja, Sayang."

Mata Rosie terpejam berat, tangannya berpindah melingkar pada leher Mingyu, lalu mendekap lelaki tercintanya itu seerat mungkin.

Pintu tiba-tiba terbuka, dan adegan mellow-romantis tersebut seketika menyambut kedatangan Eunwoo.

Mingyu yang memang berdiri menghadap ke arah pintu sontak mendatarkan wajah, tangan besarnya refleks meremas erat rambut Rosie.

Eunwoo masih diam didepan pintu. Menatap tubuh kecil sang tunangan yang sedang berada dalam pelukan lelaki lain.

"Selamat datang beban—masuk-masuk, gak usah sungkan." sambut Mingyu ramah, namun tersenyum licik.

Rosie langsung melepaskan pelukannya lalu berpaling menatap Eunwoo.

Tak diduga, saat Rosie mengambil jarak dari Mingyu, Eunwoo tiba-tiba melangkah cepat kearahnya lalu segera mendekap gadis itu. Matanya sampai terpejam erat dengan napas kasar, Eunwoo memeluk Rosie sangat erat. Didepan Mingyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wild temptation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang