Sebuah mandala penampung sukma seluruh insan
Berputar seribu tahun tiada henti
Kokoh, perkasa, tiada tandingan tuk menyudahi jejaknyaIndahkah?
Untuk seribu tahun, iya. Masih indah
Namun untuk selamanya ...?Sang Kala memang esa, konstan, dan stabil
Namun sejatinya, dunia itu bergerak
Terus mencari tanpa henti, dengan musik yang terus berubahSatu dua abad mungkin tak masalah untuk acuh
Namun jika abai itu diteruskan sampai berapa milenium lagi
Tentu semesta pun akan jenuhMandala yang tak lagi menghibur, menyejahterakan
Yang cuek, tak mau menciptakan ritme baru yang lebih merdu
Kelak akan berkarat dengan sendirinyaNamun siapalah kita?
Para penonton di luar layar
Bisu, lumpuh, fiktifTak ada sesiapa pun yang mampu mengubah mandala itu
Selain dirinya sendiri
Barulah mungkin, ia boleh selamat dari binasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom
Poetry"Monokrom, mungkin kata yang tepat untuk dunia, untuk kita." "Tapi aku janji! Dunia akan berwarna mulai esok hari!" Apa yang menyesakkan kalbu, belum pasti terjamah. Apa yang terucap menyakiti lisan, belum pasti terlihat. Konsep kata dunia kita sang...