Wahai dirimu yang pernah singgah
Walau hanya semenit dalam hidupku
Dirimu entah bagaimana menggugah
Hatiku yang sejenak membekuWahai dirimu yang pernah singgah
Kala itu aku duduk sendirian
Aku selalu berusaha menyanggah
Bahwa aku masih punya impianWahai dirimu yang pernah singgah
Aku masih menyimpan bunga itu
Kembang biru yang terlihat megah
Walau terbuat dari hanya kertas batuWahai dirimu yang pernah hadir
Terima kasih untuk semenit nasihat
Aku telah beranjak dari titik nadir
Dan kembali temukan semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom
Puisi"Monokrom, mungkin kata yang tepat untuk dunia, untuk kita." "Tapi aku janji! Dunia akan berwarna mulai esok hari!" Apa yang menyesakkan kalbu, belum pasti terjamah. Apa yang terucap menyakiti lisan, belum pasti terlihat. Konsep kata dunia kita sang...