Chapter LVII

242 39 11
                                    

Berhari-hari telah berlalu, kini Ferrel sudah di rawat di Singapura, dan kondisinya sudah lebih membaik dari pada sebelumnya

Berbanding dengan Fiony, kesehatan mentalnya semakin parah, ia terus saja berbicara sendiri, teriak-teriak ketakutan, marah-marah tidak jelas, dan sering tertawa dan menangis tampa sebab

Siang hari di kediaman Bapak Franssico terdapat mamah Feni yang sedang berjalan menuju kamar putrinya dengan membawa sepiring nasi beserta ayam goreng kesukaan putrinya

Saat sampai didepan pintu kamar putrinya, mamah Feni pun langsung masuk ke dalam kamar putrinya, sebab sekarang ia yang memegang kunci pintu kamar anaknya

Saat memasuki kamar putrinya ia melihat anak bungsunya itu sedang tertidur dengan pulas

Awalnya mamah Feni tak tega untuk membangunkan putrinya yang sedang tertidur pulas

Namun karena dari kemarin putrinya itu menolak untuk makan, akhirnya mau tak mau mamah Feni tetap untuk membangunkan anaknya itu

Sayang, bangun dulu yuk, ucap mamah Feni lembut sambil mengusap-usap pucuk kepala Fiony yang sedang tertidur

Namun Fiony masih tetap setia menutup matanya, ia masih terlelap dalam tidurnya

Sayang bangun dulu yuk, mamah udah masakin ayam goreng kesukaan mu nih, ucap mamah Feni di percobaan kedua untuk membangunkan Fiony

Di percobaan kedua ini, akhirnya mamah Feni berhasil membangunkan putrinya yang sedang tertidur

Eugh, erangan Fiony yang melemaskan otot-ototnya karena habis bangun tidur

Mah, kenapa mamah membangunkan aku, padahal dalam tidur ku Aku sedang bertemu dengan Tuan ku, ia sedang tersenyum kepada ku, dan itu membuat kebahagiaan muncul dalam diriku, tetapi mamah tega membangunkan ku ucap Fiony dengan suara khas orang bangun tidur

Maafin mamah ya, mamah membangunkan mu, karena dari kemarin kamu belum makan apapun

Kemarin, aku makan kok, Tuan Ferrel datang kemari dan mengajak ku pergi makan dengannya ucap Fiony sambil tersenyum-senyum sendiri

Ia, tapi kamu harus makan lagi ya ucap mamah Feni yang membujuk putrinya untuk makan

Gak, Fiony gak mau makan mah, soalnya sebentar lagi tuan Ferrel akan kemari untuk mengajak aku pergi makan bersamanya ucap Fiony

Tapi mamah udah buatin ayam goreng kesukaan kamu loh, kamu makan ya Aaaa, ucap mamah Feni yang membujuk putrinya untuk makan sambil menyuapinya makan

Gak mah, Fiony gak mau makan mamah aja makan sendiri ucap Fiony yang mengeserkan tangan mamahnya yang coba menyuapinya dengan makanan

Tiba-tiba sosok Ferrel muncul lagi di ambang pintu kamar Fiony

Nah itu Tuan Ferrel ku mah ucap Fiony sambil menunjuk sosok Ferrel yang sedang tersenyum di ambang pintu kamarnya, namun hanya Fiony yang dapat melihatnya

Udah cukup, Fio, dengerin mamah ya, Ferrel sekarang sedang masih berada di rumah sakit karena koma, dan yang kamu lihat itu hanya halusinasi kamu saja ucap mamah Feni sedikit membentak putrinya dengan mata yang sudah berkaca-kaca karena melihat kondisi putrinya

Gak kok Mah, buktinya itu Tuan Ferrel Shafa ku sedang tersenyum kepada kita berdua ucap Fiony sambil menujuk sosok Ferrel yang berada di ambang pintu kamarnya

Ferrel gak ada Fio, Ferrel di rumah sakit ucap mamah Feni dengan nada suara yang sudah bergetar karena menangis dan memeluk putrinya itu

Gak, kok Mah Ferrel memang ada disitu ucap Fiony yang coba meyakinkan mamahnya bahwa sosok Ferrel memang benar-benar ada ambang pintu kamarnya

CINTA Simpul Mati (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang