kepingan 13

4 1 3
                                    

HAPPY READING ^^

---------

Ora berjalan gontai dengan langkah yang lemas, perkataan Ara beberapa waktu yang lalu masih terus berputar di kepalanya. Kini ia membuka kamar kosnya yang sedari pagi ia tinggalkan.

"Oraaaa" teriakan dari tangga membuat gadis itu menoleh

"Alinnn" ucapnya juga menoleh melihat sahabatnya lah yang memiliki teriakan tadi

"Lo darimana aja? kok dari pagi kamar lo udah kosong" ucap Alin bertanya

"Aku akan bercerita, tetapi telpon saja Sandra dahulu, aku tidak ingin bercerita dua kali" ucap Ora dibalas anggukan oleh Alin

Kedua memasuki kamar kos milik Ora, gadis itu melepaskan tas selempangnya dan mulai merebahkan diri diatas kasur.

"Berat banget hari lo? baru juga setengah hari" ucap Alin menatap sang sahabat yang sedari tadi menghela nafas berat.

"Berat" ucap Ora seadanya

Sekitar 20 menit mereka menunggu Sandra yang akhirnya datang. Dengan balutan pakaian seadanya namun mahal, nampaknya gadis itu baru bangun dari tidurnya.

"Kalau sampe gak penting, kamar lo gue bom Ra" ucap Sandra kembali merebahkan dirinya

"Menurutku ini sangat penting" ucap Ora lalu berjalan menuju dapur kamarnya

"Ayo mulai aja, kebiasaan lo suka basa basi Ra" ucap Sandra masih dengan posisi rebahannya

"Sabar dulu, aku siapkan minuman" ucap Ora yang benar benar tengah menyiapkan minuman untuk kedua sahabatnya

Tak lama dari itu, Ora kembali dengan dua minuman di tangan kanan dan kirinya. Sandra dengan segera mengambil duduk dekat Ora dan mulai meminum orange jus yang Ora siapkan.

"Kak Aurel minta aku untuk temani Aro" ucap Ora tiba tiba tanpa basa basi membuat Sandra menyemburkan minuman yang tadi sudah bernernyaada di mulutnya

"Sandraaaa, kamar akuu" teriak Ora kesal karena Sandra kamarnya menjadi sedikit banjir

"Ya lo gak ngotak anjir ngomongnya" ucap Sandra membela diri

"Beneran Ra?" tanya Alin yang tak kalah terkejut dengan pernyataan Ora tadi

"Iyaa, jadi gini...."

Ora mulai bercerita panjang lebar mulai dari awal pagi tadi hingga puncak kagetnya pada ucapan Ara di kantin Rumah Sakit.

"Gue gak setuju" ucap Alin langsung setelah Ara selesai menceritakam semua secara detail

"Gue juga" timpal Sandra setuju

"Kenapa?" tanya Ora pelan

"Lo masih nanya kenapa Ora? ada yang salah dari otak lo kayaknya" ucap Alin mulai tak bisa mengontrol kekesalannya

"Gue tanya, siapa yang bikin lo berantakan malam itu?" tanya Alin membuat Ora terdiam

"Aro" ucap Ora pelan

"Siapa yang bikin lo selalu keinget sama mimpi buruk lo?" kini giliran Sandra yang mengajukan pertanyaan

"Aro" ucap Ora lagi

"Apa lagi? tidak ada hal yang membuat lo harus balas budi ke dia" ucap Alin dibenarkan dengan anggukan oleh Sandra

"Lo udah capek capek untuk lupain mimpi buruk lo, dengan seenak hati dia datang terus suruh lo jagain adeknya? plis lah Ora mikirr" ucap Alin lagi

Ora tau mengapa Alin bersikap demikian, ia adalah satu satunya saksi yang menemukan Ora ketika tengah berantakan. Alin selalu menghibur agar Ora melupakan mimpi yang selalu menghantuinya, Sandra juga ikut membantu walau sedikit pikir Ora.

BERKEPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang