(5)

6 3 0
                                    

___________________________________________
Happy reading guys
Enjoy this story
Jangan lupa votenya ^^
___________________________________________

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar untuk sekedar melepas lelah atau mengisi perutnya, tak ayal juga sedang menuju ruangan organisasi atau komunitas.

Seperti sekarang, ada sekitar dua orang yang sedang masuk kedalam kelas XI unggulan favorit. Dia Dena, salah satu anggota club' dance. Satunya lagi yang berpenampilan agak lain, Valera, wakil ketua club musik.

And then, mereka sedang berhadapan dengan avel.

"Avellina aksara khafi?" Tanya salah satu dari mereka.

"Hm? Ada apa?"

Dena tersenyum melihatnya, raut wajah avel saja yang datar seperti ini sudah terlihat menarik, bayangkan jika gadis itu tersenyum.

"Gue Dena, anggota club' dance, gue mau rekrut Lo" ujarnya

"Saya?"

Dena mengangguk "iyalah, Lo kan murid pindahan itu dengan segudang prestasi"

"Sepertinya anda salah dengar"

"Jangan mengelak avel, kami tahu semua datamu, termasuk semua keistimewaanmu" ujar yang satunya lagi, Valera.

"Oh ya gue juga mau rekrut Lo jadi vokalis band" lanjutnya.

"Apa untungnya bagi saya?"

Dena dan Valera saling menatap. Gadis ini tanya keuntungannya? Jelaslah untung, itu bisa menjadi tambahan nilai serta gelar 'famous' nantinya.

"Saya tidak berminat" ucapnya mutlak

"Eh Vel, lo pikir-pikir dulu deh, masa iya mau langsung lo tolak" ujar Dena "please lah Vel"

Valera mengambil salah satu tangan avel, ia menggenggamnya erat "please ya Vel, lo mau kan?"

Sebagian yang disana tampak tak percaya. Apa ini? Club musik dan club' dance yang katanya sangat susah menerima anggota, tapi sekarang?

Bagian inti dari pemasaran itu benar-benar memohon pada Avellina? Gadis yang baru datang sehari lalu? Daebak sekali rasanya.

This is Amazing!

Sudah tidak diragukan lagi seorang bakat dari avellina.

Mungkin, nantinya dia akan menjadi salah satu idola 'star academy'.

"Udahlah Vel, terima ya" Indhi tiba-tiba datang dan memeluk avel.

"Lo bisa satu club sama gue nantinya"

Melihat itu Emilia tak ingin kalah, ia mengeluarkan jurus andalannya pada avel, berharap avel mau menerima rekomendasinya juga.

Apalagi jika tidak memakai puppy eyes?

"Avellll, kamu juga harus ikut club' dance!!! Yayayaya???? Harus mauu yaaaa??? Biar Emi ada temennya nanti okeeee???!!!"

Avel menghela napas pelan, ia bingung. Bukankah niatnya memang tidak ingin menjadi famous kali ini.

Namun, kedua tatapan sahabatnya? Apalagi rengekan Emilia yang semakin menjadi dan air mata Indhi yang mulai luruh.

"Gue—"

Brakkk

Belum sempat avel menuntaskan ucapannya, seseorang dengan sangat kasarnya menendang pintu kelas dan masuk dengan raut yang sangat menyeramkan.

Salah satu vokalis club musik, Delia Clara Dirgantara. Putri salah satu donatur sekolah yang memiliki kewenangan istimewa. Gadis dengan penampilan yang terkesan 'too much' dan merupakan salah satu siswi yang ditakuti.

Oh God! is that real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang