terjebak

721 68 7
                                    

"Ca". Panggil rony yang kini kepala nya sudah berada di pangkuan salma untuk sebagai bantal nya.

"Apa?. Perut nya sakit lagi?. Atau kepala nya masih sakit?". Tanya salma dengan nada khawatir nya.

"Aku gpp ca". Sambil mengambil tangan salma dan lalu membawa nya kembali ke dada bidang nya. "Maaf". Rony.

"Maaf untuk apa?". Salma.
"Maaf atas keterlambatan aku untuk mengambil keputusan untuk kita dulu dan Maaf juga, aku udah buat kamu kecewa". Lirih rony dengan air mata sudah menetes.

Pria yang terlihat garang dan dingin itu memiliki sifat yang sembunyi. Yaitu, hati nya sangat amat lembut dan air mata nya terjatuh.

"Aku tau, bukan aku aja yang sakit atas perpisahan itu ca. Mungkin, kamu yang lebih sakit dari perpisahan kita. Tapi, nyata nya kita sama sama sakit. Kita berusaha ikhlas tapi kita malah menyakiti hati kita sendiri". Lanjut ucapan rony.

"Jangan di bahas, semua nya udah berlalu ron'". Salma yang enggan untuk membahas masa lalu. Karena, menurut salma semua nya sudah usai dan mereka berdua tak akan mungkin bersama sama lagi.

"Kasih aku kesempatan ca, aku cuma perlu belajar aja". Rony.

"Please, aku ga mau bahas itu ron". Salma memohon dengan sangat amat memohon. Karena, dirinya benar benar tak ingin membahas itu.

"Aku kangen kamu ca". Lirih rony. Dan salma hanya terdiam sambil menghapuskan air mata pria itu dengan lembut.

"Udah ga usah ngomong lagi. Nanti kepala nya tambah pusing. Di bawa tidur aja, sambil aku cari bantuan buat keluar dari sini. Karena, kamu harus di periksa ke dokter". Salma.

"Jangan kemana mana. Aku gpp. Aku cuma mau kamu aja disini terus". Rony memeluk lengan salma dan mata nya mulai terpejam. Mungkin karena efek obat yang tadi di berikan oleh salma.

Sebentar di posisi saat ini. Salma merasa tidak enak. Apa lagi, kondisi nya mereka hanya berdua saja di ruangan tertutup seperti ini.

Tapi, salma pun tidak tega juga ketika ingin membangunkan rony agar tidak memeluk lengan nya.

Salma dengan posisi duduk dan tangan kanan nya di peluk oleh rony. Membuat salma tidak bisa pergi kemana mana.

Salma pun mata nya mulai terpejam. Karena, hari itu sangat amat lelah. Dari kuliah sampai harus bekerja rodi di caffe milik tama tersebut.

"Ca, bangun ca". Ucap rony yang kini posisi nya duduk dan salma yang menjadi tiduran dengan kepala yang berbantalan paha rony.

Yap, tadi malam tidur rony terusik kala tangan salma tiba-tiba bergerak ke arah wajah rony membuat rony terbangun dan rony melihat posisi tidur salma kurang nyaman. Ia pun mengganti posisi tidur nya itu.

"Hey, bangun yuk. Udah pagi". Bangun tidur yang membahagiakan untuk pertama kali nya di dalam hidup rony. Yaitu, bisa melihat wajah cantik salma. Walaupun, mereka bisa berdua disana karena terjebak.

"Ada apa ron?. Masih ngantuk aku". Racauan salma yang malah menutup wajah nya dengan selimut yang tadi malam rony pakai karena matahari sudah menerangi wajah nya.

Rony melihat salma terpejam kembali. Membuat rony tidak enak hati untuk membangunkan salma dari tidur nya.

Rony pun memutuskan untuk membiarkan salma tidur kembali. Namun, bantalan nya di ganti dengan bantal sofa tersebut. Rony berfikir, orang lain ga akan mengira yang macam macam. Lagian, salma dan dirinya berada di ruang kerja rony yang tertutup itu.

"Aku ke depan dulu ya, kamu lanjut tidur aja ca". Ucap rony sambil memgelus puncak kepala salma dengan senyuman yaang tak kunjung lepas dari rony.

Rony ingin sekali bertemu dengan satpam berjaga tadi malam. Bukan untuk di marahi atau di pecat karena sudah mengunci dirinya dengan salma. Namun, rony ingin mengucapkan beribu terimakasih karena satpam tersebut membuat dirinya dan salma bisa berdua dua an.

"Ron!!!. Lu ga ngapa ngapain temen gua kan?!". Ucap noviaa yang tiba tiba datang ke kantor yang hanya pakai baju tidur dan rambut berantakan Namun di tutupi oleh helm golek tersebut.

Awal nya novia hanya ingin membuat kedua manusia itu memberikan ruang dan waktu untuk menumpahkan isi hati mereka masing masing. Akan tetapi, karena kebodohan novia. Novia malah ketiduran. Dan saat bangun bangun, novia melihat ke samping kasur nya tak ada sahabat nya itu. Dan novia baru ingat, bahwa salma sedang ia sekap bersama rony semalaman.

"Buset dah nop, abis tepur dimana lu?. Ngapain lu ke kantor kaya gini". Rony.

"Jawab gua rony!. Lu ga macem macem kan sama temen gua?!!!!. Mana salma?!". Pemikiran novia sudah overthiking. Walaupun, novia percaya bahwa rony tidak akan membuat salma hancur hanya karna nafsu sesaat nya saja.

"Lagi tidur di ruangan gua. Tapi, ko lu tau salma ada disini?". Rony.

"Tapi kau ga macam macam kan ke dia?". Novia malah bertanya kembali dengan tatapan serius.

"Ya paling cuma 1 macem aja nop". Rony malah menjawab dengan ambigu. Karena, rony paham isi kepala novia Walaupun rony tidak akan pernah melakukan hal kotor tersebut.

"Rony!. Mau ku pecah kan kepala kau?!". Saat ini novia benar benar kesal dengan jawaban rony.

"Yaaelah nop, masa lu ga percaya sama gua. Dan mana mungkin, gua lukain salma". Ucap rony.

"Beneran, lu ga lakuin apa apa kan ke salma?!". Novia.

"Engga novia, dia ada tuh di ruangan gua. Tapi, lagi tidur. Soal nya semalaman dia cape ngurusin gua sakit". Novia langsung tertegun.

"Lah sakit beneran kau". Novia tak percaya. Ucapan nya yaang hanya ingin salma terjebak dengan ide gila nya itu. Ternyata, menjadi doa beneran.

"Ya sakit beneran. Mana ada sakit boongan. Kenapa si?". Rony.

"Ku kemarin punya rencana. Yaitu buat kau dan salma ngobrolin baik baik lagi berdua tentang kalean. Dengan cara hubungi salma, kasih tau dia. Bahwa kau sakit. Eh tapi kau malah sakit betulan". Penjelasan novia dengan wajah muka bantal nya itu.

"Ohhhhh gitu ya nop. Bagus, bagus banget ya lu". Ternyata, saat novia menjelaskan kronologi nya. Ada salma diantara mereka yang sedang berdiri.

"Mati aku". Salma posisi nya berdiri di belakang novia. Membuat novia langsung merasa takut, padahal dirinya belum melihat wajah salma saat ini sedang seperti apa.

"Ga lucu nop!. Dan elu, apa jangan jangan semalam lu juga ekting sakit?. Gila lu berdua". Salma dengan nada kecewa nya.

"Ca hey, aku juga ga tau apa apa. Dan semalam aku beneran sakit". Rony.

"Iya sal, rony ga tau apa apa ko". Novia.

"Gua kecewa sama lu nop!. Ga gini juga cara nya, cara lu kaya anak kecil tau ga". Omel salma.

"Udah ga usah di omelin. Lagian tadi malem aman ko. Atau mau di nikahin heum?. Ayoo, mau sekarang nikah nya?. Atau besok?". Pertanyaan rony dengan enteng.

"Gua ga mood bercanda!". Salma.
"Aku ga bercanda ca. Lagian, kalau di luar sana ada yang keciduk berduaan doang. Pasti langsung di giring ke rumah rt kan terus abis itu di nikahin. Ya, kita udah ke gep sama novia. Berarti novia bisa bawa kita ke rt". Rony.

"Gila lu ron". Mood salma sudah jelek. Dan ketika salma ingin beranjak pergi dari sana. Tangan salma di pegang oleh rony.

"Mau kemana?". Tanya rony dengan lembut.

"Pulang". Sebal salma.
"Yaudah aku anterin". Rony.
"Gamau". Salma dengan wajah cemberutnya.
"Tapi aku maksa, sebentar ya. Aku May ambil kunci mobil dulu". Rony.

"Etssss tunggu sebentar, gua nebeng kek. Malu gua pulang ke kosan penampilan kaya gini". Salma rony pun mata nya langsung tertuju ke novia yang saat ini penampilan nya seperti gelandangan yang baru bangun dari tidur nya.

Salma pun baru engeh akan hal itu tertawa puas. "Mampusss, langsung kena karma nya bhahahahahah". Tawa salma dengan kencang.

"Hustttt ketawa nya jangan lebar lebar". Mulut salma langsung bungkam ketika rony menegur nya.

"Goodjob grils". Ucap rony sambil tertawa melihat wajah salma yang menggemaskan.

Novia melihat kedua nya sudah tak canggung lagi. Membuat novia tersenyum bahagia, karena menurut dirinya. Rencana nya berhasil, padahal semalam kedua nya tak sempat bicara apapun.

.....

"Saya terima lamaran kamu Bani".

DentingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang