melakukan.

365 60 9
                                    

Sepertinya, setiap hari akan selalu ada salma bangga pada rony. Laki laki itu benar menunjukan bahwa dia memang serius dengan apa yang sudah menjadi keputusan nya sebagai seorang mualaf.

Seperti pagi itu, sebelum adzan subuh rony sudah terbangun duluan. Bahkan, salma pun bangun karena di bangunkan oleh suami nya untuk sholat subuh.

Bukan hanya itu saja, pagi itu salma di buat kagum dengan bacaan surat suci Al - Qur'an suami nya itu sudah lancar.

Awalnya rony bilang, dirinya meminta di ajarkan ngaji. Tapi, rony sendirilah yang mengajarkan bacaan itu dengan baik dan benar.

Sunggu!. Rony membuat salma kagum pada dirinya itu. Rony benar benar menunjukan keseriusan nya dalam menjalani apa yang sudah ia yakini beberapa bulan yang lalu.

Setelah sholat subuh, rony memutuskan untuk tidak sholat kembali. Dirinya memutuskan untuk lari santai sekitar komplek nya.

Sedangkan salma ingin beres beres rumah sekalin memasak untuk sarapan yang akan mereka makan.

Pukul. 08.20 pagi, rony sudah selesai mengelilingi komplek nya itu. Dan salma masih sibuk dengan dapur nya.

"Hey".sapa rony sambil berdiri di samping istri nya sambil mengusap punggung istri nya yang saat itu salma sedang fokus pada masakan nya itu.

"Hai". Jawab sapaan rony dengan happy.
"Serius amat si masak nya. Emang masak apa sayang?". Rony.

"Nasi goreng kampung sama telur dadar. Oh iya, udah olaraganya?. Atau mau lanjut nge Gym di atas?". Tentu saja,  rumah itu ada ruang nge Gym yang sudah rony siapkan untuk dia dan istrinya berolaraga.

"Engga, aku mau langsung siap siap ke kantor aja". Rony.

"Yah ke kantor?". Salma dengan wajah cemberut nya ketika mendengar suami nya akan langsung mulai bekerja hari itu.

"Kenpa heum?". Rony.
"Kenapa ga bilang kalau mau ke kantor dari semalam?. Kirain masih mau di rumah". Nada bete salma.

"Aku lupa sayang. Emang kenapa heum?". Rony.

"Ya gpp, kirain masih cuti menikah. Ternyata, masih aja kerja". Salma bicara sambil melanjutkan kembali menata makanan itu ke piring yang sempat tertunda sebentar karena mendengar suami nya akan bekerja.

Rony tersenyum, lalu tubuh nya mendekat ke istri nya dan memeluk istri nya dari belakang.

"Jangan peluk peluk. Sana mandi, bau keringet!". Salma mode ngambek lagi, karena dirinya masih ingin bersama suami nya dan menikmati momen berdua. Tapi, rony malah masuk kerja.

"Marah marah mulu huuu". Ledek rony dengan gemas, dan menciumi pipi istri nya berulang kali, setelah itu dagu nya bertompangan di bahu istri nya.

Salma di perlakuan seperti itu, dia pun mencoba biasa saja, padahal hati nya sudah tak karuan karena mendapatkan perlakuan manis dari rony.

"Mau ikut mas ke kantor??. Disana, cuna sebentar aja sayang. Abis itu, kita jalan jalan ke bandung. Mau ga heum?". Rony dengan posisi yang masih sama, memeluk istri nya dari belakang.

"Ga ah, nanti di cuekin di kantor". Salma benar benar seperti anak kecil yang sedang marajuk selayak nya anak kecil.

"Sebentar aja, mas mau tadi meeting, abis itu tanda tangan dokumen, baru kita jalan ke Bandung". Rony masih saja membujuk istri nya itu.

"Gamau, mendingan di rumah aja". Salma.

"Yaudah, tapi abis mas ke kantor. Kita langsung jalan jalan ke bandung. Mau ya?". Rony yang sudah berencana ingin mengajak istri nya jalan jalan. Tapi, tiba tiba dirinya ada pekerjaan sedikit membuatnya harus ke kantor.

DentingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang