Leon kemudian mempercepat langkahnya dan
Perempuan itu terus memantau nya dari balik pepohonan dengan tersenyum smirk.~•~
Di sisi lain, razel yang dari Tadi malam belum tidur kini sedang kebingungan dengan kalimat yang ada di buku Leon semalam. Ia berfikir Kenapa kalimat yang ada di buku itu sama dengan kalimat yang ia baca saat berada di ruang rahasia kastilnya.
"Kenapa kalimat yang ada di buku itu sama dengan kalimat yang aku baca di ruangan itu ya?" Razel bingung dan bertanya-tanya bagaimana bisa ada kalimat yang memiliki kata-kata yang sama, Dan juga kalimat itu berada di dua tempat yang berbeda
"Apakah ini sebuah kebetulan? Atau-" ucapan razel terpotong
"Atau ini semua sudah direncanakan" potong seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang razel, razel yang mendengar itu langsung menoleh kearah sumber suara
"Eh lana.... Sejak kapan kamu datang?" Tanyanya pada orang tersebut yang ternyata lily
"Baru aja" balas Lily
"Leon?" Tanya razel lagi
"Udah pergi.... Tadi aku lihat kamar nya kosong" jawab Lily, razel hanya ber 'oh' ria saja
"Terus kamu gimana?" Tanyanya lagi
"Kalo aku sih santai aja.... Palingan nanti aku jalan-jalan di hutan sendiri" balas Lily santai
"Emangnya ga takut" sindir razel
"Gak lah... Mana pernah aku takut... Tak ada yang bisa menakuti ku di benua ini... kan aku kuat" ucap Lily tengil
"Emang iya" razel tersenyum
"Iya" Jawab Lily percaya diri
"Yakin" ucap razel lagi kali ini melipat tangannya
"I-iya" balas Lily gagap
"Hmm" razel mengangkat salah satu alisnya sambil tersenyum
Lily yang melihat razel seperti itu menelan ludahnya
"N-ngga" ucap Lily pelan tapi masih bisa di dengar razel"Ya?" balas razel dengan ekspresi yang sama
"Ngga" ucapnya lagi sedikit lebih keras
"Apa? aku ngga dengar" razel mencoba menjahili Lily
"NGGA" teriak Lily, razel tertawa setelah mendengar teriakkan Lily barusan
"Ahahaha" tawa razel
(Fyi alasan kenapa Lily seketika takut setelah razel melipat kedua tangannya di tambah senyuman nya yang terlihat santai tapi menakutkan adalah karena razel mengetahui rahasia tentang lily, dan juga kelemahannya. oleh sebab itulah dia takut dengan razel, walaupun dia tau razel tak akan melukai orang terdekatnya tapi tetap saja itu membuatnya takut)
Lily hanya menunduk walaupun razel menertawakan nya, karena apa yang dikatakan razel itu benar
"Aduh hah~... Maaf ya Lana habisnya kamu tengil sih" ucap razel menghapus airmata nya karena tertawa, Lily hanya mengangguk
"Yasudah kalo gitu lupain yang tadi kita kembali ke pembahasan awal... Apa maksudmu semua ini sudah direncanakan?" Tanya razel, lagi-lagi Lily hanya mengangguk lalu berkata
"Ya aku hanya menyebutkan apa yang ada di pikiran ku" jawab Lily
Setelah itu dia melanjutkan ucapannya lagi
"Apa kamu ngga terpikir bawah semua ini seperti sudah diatur?" Lily balik bertanya"Awalnya aku juga berpikir gitu... Tapi gimana mungkin ada orang yang bisa melakukan itu.... dan walaupun orang itu ada.... ga mungkin bisa diatur seperti ini.... kejadian ini terlalu rapih bagi seorang penyihir hebat sekali pun" balas razel berfikir
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC HOUR:The mystery of lost history
FantasyMenceritakan tentang tiga orang sahabat yang menjadi murid di salah satu sekolah sihir bernama akademi farency yang dimana sekolah itu menyimpan penuh misteri serta teka-teki sejak awal berdirinya sekolah tersebut. mampukah ketiga murid tersebut men...