Happy Reading
.
.
.
.
.
.Kring... Kring...Kring
Bunyi alarm begitu nyaring membuat seorang gadis cantik yang tengah tidur terusik, gadis itu meraih jam beker berwarna biru di meja samping ranjangnya lalu mematikan nya, ia lalu menggosok-gosok matanya lalu perlahan membuka matanya menatap jam nya yang masih ia pegang pukul 05:06 WIB gadis itu Lave tersenyum ia lalu turun dari ranjangnya dengan semangat menuju kamar mandi.
Setelah 20 menit Lave mandi, Lave berjalan menuju walk in closet ia menatap seragam sekolah nya yang sudah siap, ia lalu meraih seragam nya mengusap lambang sekolah berwarna biru pada almamater nya dengan tulisan Lavera high school.
.
.
.Lave berdiri di depan kaca full body dengan seragam yang pas, sepatu, dan ransel berwarna biru di gendongan nya rambut nya ia biarkan tergerai dengan kepangan kecil pada sisi kanan dan kirinya, sangat cantik dan lucu dengan senyum lebar yang tak pernah luntur dari wajahnya.
Tok...Tok...Tok...Cklek
"Sayang" Panggil orang yang baru saja masuk ke kamar Lave dengan suara yang serak, Lave menoleh sambil tersenyum dengan wajah yang terlihat sangat lucu Angkasa yang tadi memasang wajah datar, kini tiba-tiba tersenyum melihat adiknya yang terlihat sangat lucu dan wajah bahagia yang sangat kentara.
Angkasa menghampiri Lave memeluk Lave dengan gemas, Lave menepuk-nepuk punggung Angkasa.
"Bang sesek bang" Ucap Lave, Angkasa lalu melepaskan pelukannya dengan wajah panik.
"Maaf-maaf abang gak sengaja, kamu sesek ya jantung nya sakit gak?" Ucap dengan wajah khawatir, Rave yang melihat nya terkekeh
"Abang lebay banget, Ara sesek gara-gara Abang peluk Ara terlalu erat tauuuu" Ucap Lave.
"Serius gak apa-apa?" Tanya Angkasa sekali lagi.
"Sure, abang terlalu flat sih jadi selalu dan terlalu serius hahaha" Ucap Lave diakhiri dengan tawa yang menggemaskan. Angkasa yang melihat nya langsung mengecup pipi Lave, Lave yang mendapat kecupan dengan tiba-tiba pun mengerjapkan matanya lucu, dia kan salting di cium cowo ganteng, salting dan terkejut juga.
"Ayo kebawah kita sarapan dulu sebelum berangkat sekolah" Ucap Angkasa, Lave mengangguk mereka lalu berjalan keluar menuju ruang makan.
.
.
.
."Ara udah selesai sarapan nya" Ucap Lave sambil tersenyum.
"Bang Gege ayo kita berangkat sekolah" Ucap Lave sambil menggendong tas nya dengan semangat. Givan tersenyum senang saat mendengar adiknya memanggil bang Gege lagi setelah sekian lama.
"Gass lah" Ucap Givan ikut semangat, Lave tersenyum menghampiri Bunda nya dengan senyum yang memperlihatkan gigi nya, lalu mencium pipi bunda, setelah itu mencium pipi ayahnya dilanjut mencium pipi Samuel dan Angkasa, Lave lalu berdiri disamping Givan yang juga berdiri menghadap tempat Ayahnya duduk.
"Semuanya Ara pamit berangkat sekolah dulu ya, kalian jangan khawatirin Ara karna bang Gege selalu ada di samping Ara dan jangan lupa untuk mendoakan Ara agar Ara mendapatkan banyak teman baik di sekolah, Ara sayang semuanya, dadah Ara berangkat dulu" Ucap Lave dengan panjang kebar, ia lalu menarik tangan Givan menuju garasi sambil tangannya yang melambai-lambai.
Setelah 30 menit perjalanan, motor Givan memasuki gerbang Lavera High School sejak awal motor Givan masuk ia sudah menjadi pusat perhatian, Givan adalah siswi yang sangat terkenal di Lavera school tentu karna Givan tampan, sifatnya juga sangat ramah dan humoris ia juga tidak pernah dekat dengan perempuan, tapi kini Givan menjadi pusat perhatian karna Givan yang membonceng seorang gadis untuk pertama kalinya di Lavera School.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVE
Teen FictionSulit untuk mempercayainya, kanaya gadis yang merenggang nyawa karna overdosis obat penenang, kini jiwanya malah pindah pada raga seorang gadis yang berpenyakitan. _________________________________________ "Lebih baik gua mati dari pada harus mender...