Bagain-10

25 3 0
                                    

Happy Reading✨

Jangan lupa vote guys
.
.
.
.
.
.

Lave keluar dari pintu lift lalu berjalan menuju ruang makan dengan memakai seragam sekolah lengkap dan tas biru yang ia sampirkan pada bahu kirinya. Lave mengangkat ponselnya lalu mencoba tersenyum manis.

"Selamat pagi semuanya" Ucap Lave dengan riang saat sudah sampai di meja makan dan duduk disebelah Rose.

"Pagi sayang" Balas Rose dan Geovano bersamaan.

"Pagi cantik" Balas abang-abangnya serempak sambil tersenyum.

"Ara serius mau sekolah hari ini?" Tanya Rose yang diangguki Lave sebagai jawaban, Lave melihat bunda nya yang seperti khawatir padanya.

"Bunda Ara baik-baik aja, bunda tenang aja ya" Ucap Lave sambil tersenyum meyakinkan bunda nya sambil menggenggam tangan Bundanya-Rose.

"Jangan terlalu cape ya sayang" Ucap Rose yang tidak bisa mencegah Lave untuk tetap istirahat.

"Iya Bunda" Jawab Lave.

"Ara mau sarapan apa?" Tanya Rose.

"Ara mau nasi goreng spesial buatan bunda" Jawab Lave cepat sambil tersenyum riang membuat mereka terkekeh.

"Oke ini dia nasi goreng spesial untuk putri bunda yang paaalinggg cantik" Ucap Rose sambil menyimpan piring berisi nasi goreng kedepan Lave, Lave yang mendengar ucapan sang bunda terkekeh lucu.

"Makasih bundanya Ara" Ujar Lave dengan tangan yang membentuk love diatas kepala nya membuat mereka yang melihatnya tertawa karna kelucuan Lave.

"Malam ini kita berangkat ke acaranya
om Rafa dan Tante Dian" Ucap Geovano.

"Oh iya aku baru inget kalau acaranya hari" Timpal Givan.

"Yang dateng Ayah sama Angkasa aja, soalnya Ara kan baru sembuh kalo ikut ke acaranya Rafa dan Dian, Ara pasti bakal kecapekan" Ucap Rose pada Geovano.

"Ara gak apa-apa kok bun" Ujar Lave.

"Sayang kita dirumah aja ya, bunda takut kamu..."

"Ara gak apa-apa Bunda" Potong Lave meyakinkan Rose.

"Bunda gak mau..."

"Bunda, Bunda harus percaya kalo Ara gak akan kenapa-napa kan ada bang Muel, lagian Ara pengen banget ikut, Ara bosen dirumah terus. Bunda Ara mau ikut ya bunda yaa please...Ara mohon" Ucap Lave sambil menunjukkan puppy eyes nya yang terlihat menggemaskan. Rose menatap Lave ia lalu mengangguk pasrah.

"Tapi janji sama bunda kalo kamu ngerasa sakit atau sesek harus langsung bilang bunda oke?" Ucap Rose pada Lave.

"Okeee bunda" Jawab Lave dengan semangat sambil tersenyum lebar.
.
.
.

Seorang gadis cantik dengan memakai seragam olahraga duduk di pinggir lapang dengan wajah cemberut dan kedua tangannya yang menangkup pipinya, ia terus menghembus kan nafasnya kala melihat teman-temannya yang sedang asik mengikuti pelajaran olahraga yaitu bermain voli.

"Huftt...kenapa gue jadi lemah gini ya?" Ucap Lave pelan sambil menghembuskan nafasnya. Lave menunduk namun tiba-tiba terdengar suara teriakan teman-teman sekelasnya yang memanggil namanya dengan keras.

"LAVE"

"LAVEEE"

"LAVEE AWASS" Teriak teman-temannya.

Brughh...

Bagai slow motion saat Lave mendongak ia melihat bola voli di depan wajahnya dengan tangan seseorang yang memegang bola Voli itu dari belakangnya, Lave menoleh ke belakang lalu mengerjap-ngerjap kan matanya saat melihat sosok laki-laki tampan dengan wajah yang berkeringat, wajah nya dengan wajah laki-laki itu begitu dekat. Laki-laki itu lalu berdiri sambil memegang bolanya.

LAVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang