1.

444 29 0
                                    

Bising suara alarm mengudara disetiap sudut unit apartement, bahkan sang pemilik sudah lebih awal terbangun sebelum alat pengingat tersebut berbunyi dengan lantangnya.

"Now he's thinkin' 'bout me every night, oh~ is it that sweet? I guess so, say you can't sleep, baby, I know that's that me, espresso~"

Sosok pria manis berbalut bathrobe tengah berkutat membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Memasak sembari bersenandung asik, bahkan beberapa kali menggerakkan pinggulnya mengikuti irama musik.

Kota San Francisco pagi ini begitu sangat cerah bahkan udara yang tak terlalu panas maupun dingin tersebut berhasil membuat sosok manis betah tinggal hampir 1 tahun lamanya, di salah satu kota negeri paman sam tersebut.

Menikmati sarapan toast ditemani secangkir kopinya sembari memandangi hiruk pikuk manusia berlalu lalang dengan aktifitas masing masing dari balkon apartemen benar benar membuat pagi si pria manis begitu sangat nikmat.

Suara nada dering Ipad terdengar, terdapat notifikasi ajakan video call yang tertera pada layar Ipad tersebut.

"Hai!!!" dengan semangat si pria manis tersebut menyapa seseorang diseberang sana melalui layar Ipadnya.

"OMG!! WOOYOUNG!!! HOW'RE YOU BABY!???"

Wooyoung si pria manis tersebut, tersenyum lebar hingga menyuarakan tawanya begitu keluarganya serentak berebut untuk menyapanya.

"Apa kabar nak?? How was San Francisco dear?"

"HEY WOOYOUNG! ABANG KANGEN!!"

Lagi, Wooyoung dibuat terkekeh dengan anggota keluarganya "Everything's alright pa, ma. And i miss you too abang" bola matanya berputar jengah saat setelah mengucapkan kalimat terakhir.

"Gimana liburannya?" pertanyaan dari sang wanita yang dapat disimpulkan adalah ibu dari Wooyoung.

"I had so much fun here, and i think i'm not gonna go back home" balas Wooyoung bermaksud menggoda sang mama yang sudah memasang raut sedih.

"Jangan dongggg, mama kangen nanti. But that's okey selama kamu lebih seneng disana"

"Papa kangen sama Wooyoung too!"

"Abang too!"

"Kakak too!"

Lagi lagi Wooyoung terkekeh dengan tingkah random sang keluarga, "Alright alright, Wooyoung balik kalo udah feeling better ya?"

"Janji ya?"

"I promise"

"Janji janji mulu pulang kaga!" protes seorang pria yang 4 tahun lebih tua dari Wooyoung yang menjabat sebagai 'abang'.

"Eh lu kalo kangen ama adek lu bilang ye bang, kaga usah nyolot ngajak berantem gitu ye lu!" Wooyoung tak ingin kalah.

"Halah halah ke US gara gara gak bisa move on sama Sa-"

"Ouhhh sorry Wooyoung lupa ada janji sama Yunho pagi ini, bye bye, love y'all"
Buru buru Wooyoung sudahi panggilan video tersebut sebelum sang abang melanjutkan kalimat sensitif tersebut.

"Huftttttttt abang gila!" Kutuk Wooyoung, menghela nafasnya kemudian bersiap untuk berangkat menuju kampus.

Berdandan rapih dengan setelah apa adanya, Wooyoung masih begitu terlihat menawan dengan paras wajah cantiknya yang mampu memikat siapa saja yang menatap wajah cantik tersebut, bahkan tak jarang Wooyoung menolak ajakan berkencan dari alumni teman satu angkatan, fakultas bahkan kelas.

"Okey, let's have another so much fun today" gumam Wooyoung sembari menatap diri pada pantulan kaca.

San Francisco, salah satu kota dari negara bagian Amerika; California yang pernah Wooyoung tinggali selama 4 tahun lamanya, tak ada bosan bagi Wooyoung lantaran kota ini merupakan kota yang memiliki kenangan indah baginya, ya walaupun sekarang menjadi kenangan buruk baginya, bahkan sangat Wooyoung benci, namun kenangan indah bersama teman teman lamanya mendominasi.

Begin Again (Sanwoo) [Reworking]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang