FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK!
-
-
-
-"Dadahhhh semangat yaa belajarnya," teriak Ashana dari kejauhan.
***
Ashana pun pulang
Sekitar 10 menit, Ashana sampai di rumahnya itu.
Sebelum Ashana bersiap untuk pergi ke kampus, dirinya memasak makanan untuk adiknya.
Ashana mengambil 1 butir telur dari dalam kulkas dan mecampurkannya dengan sosis.Memang terlihat sederhana, tapi menu itulah yang menjadi favorit Arsa.
Tidak lupa juga Ashana memasukan penyedap rasa dan beberapa potongan bawang. Telur dadar buatan Ashana itu pun jadi dan ia tiriskan terlebih dahulu sebelum di sajikan ke atas piring.Ashana mencetak nasi menjadi bulat, kemudian ia tambahkan sosis dari sisa tadi ia memasak untuk menjadikannya seperti mata. Tidak lupa juga Ashana memotong rumput laut yang memanjang untuk di tempelkan di atas nasi itu sebagai senyuman. Ia memotong kecil-kecil telur yang barusan ia buat di pinggiran nasi tersebut
Ashana menyiapkan semua itu, agar Arsa senang kepadanya. Ashana ingin kehidupan Arsa berubah, dia tidak ingin hal-hal yang Arsa biasa lakukan bersama orang tuanya teringat kembali.
Bukan berarti Ashana ingin Arsa melupakan orang tuanya, dia hanya ingin Arsa terbiasa melakukan hal-hal tanpa orang tuanya itu.
Apalagi di umurnya yang masih 6 tahun, masih sangat lekat sekali engan kasih sayang dari mereka.Yang sekarang ia pikirkan saat ini, hanyalah Arsa.
***
Beberapa saat kemudian
Ashana bersiap untuk pergi ke kampus, ia sudah rapi dengan pakaian yang ia akan kenakan har ini. Dengan rambut yang khas berwarna coklat, ia geraikan rambutnya itu. Ia juga ber-make up tipis-tipis, layaknya remaja se-umurannya. Ashana mengambil kuncil mobil dan beranjak pergi keluar dari rumah.
Tapi sebelum itu, ia berpamitan terlebih dahulu kepada Mak Ela yang merupakan tetangga dekatnya yang tidak jauh dari lokasi rumahnya.
"Mak, Anna titip Arsa ya ... Anna kan kalo ngampus pulangnya lama," ucap Ashana kepada Mak Ela yang sedang menyirami bunga-bunga miliknya yang berada di halaman depan rumah Mak Ela.
Mak Ela masih terbilang cukup muda, walaupun usianya 45 tetapi tidak terlihat keriput di wajahnya itu. Tubuhnya pun masih sehat bugar. Ibu Ashana dan Mak Ela memiliki hubungan yang kuat. Karena emang Mak Ela dan Ibu Yelin itu merupakan sahabat dari SMA.
"Iya Anna, kamu hati-hati ya bawa mobilnya jangan kebut terus," jawab Mak Ela berpesan.
"Ngga ko Mak ... oh iya Mak, ingetin sama Arsa ya, kalo dia udah pulang sekolah mak suruh langsung makan. Soalnya, Arsa kalo udah pulang pasti langsung main." Tutur Ashana agar Mak Ela mengingatkan Arsa untuk makan setelah pulang sekolah nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and The Dove [ON GOING]
Novela JuvenilEITSSS! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! TINGGALKAN JEJAK, SEPERTI VOTE AND KOMEN! CUPLIKAN BAB 12: Ashana ikut bangkit dari duduknya itu, dan kini berhadapan dengan Naresh di depannya. Pandangan Naresh tetap tertuju padanya saat Ashana terbangun dari k...