Chapter 14

2.2K 224 162
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

"Cukup!"

Prang!

Semua terkejut ketika Mark melemparkan microphone ke arah dinding kaca hingga menyebabkan dinding kaca tersebut tampak pecah.

"Chenle!"

Beberapa anggota NCT berteriak kala menyadari jika pecahan dinding kaca mengenai Chenle yang berdiri di dekat tempat kejadian. Beruntung pemuda itu masih bisa menghindar dari lemparan microphone Mark, kalau tidak mungkin akan ada kejadian yang lebih besar lagi.

Chenle meringis karena telinganya tergores pecahan kaca.

"Mark, lo kelewatan!" ucap Taeyong dengan nada membentak.

"Gue kelewatan?" balas Mark seraya tertawa. "Yang kelewatan itu mereka bukan gue!" lanjut pemuda itu.

Awalnya Mark sempat terkejut karena Chenle terluka karena perbuatannya.

"Sion, Chenle, Yangyang dan Jeno udah lancang membocorkan status gue sama Haechan tanpa persetujuan dari kami berdua!" kata Mark lagi.

"Tapi gak harus kaya gini segala!" bentak Johnny. "Lo bikin Chenle celaka."

"Sinting!" timpal Yuta.

Renjun terlihat tengah menghalau darah yang keluar dari telinga Chenle menggunakan tissue. Raut wajah pemuda itu tampak khawatir.

"Sakit?" tanya Winwin.

Chenle menggeleng. Bukan sakit, hanya terasa perih. Ia sungguh terkejut dengan tindakkan Mark yang tiba-tiba seperti ini.

"Lo beneran kelewatan, Mark," ucap Yangyang dingin. "Gue gak bakal ikut campur kalau sampai Haechan tau apa yang udah lo lakuin ke Adik kesayangannya."

Tubuh Mark sedikit bergerak ketika mendengar perkataan dari Yangyang. Beberapa anggota mendekat ke arah Chenle dengan raut khawatir. Sementara sisanya memandang Mark dengan berbagai macam tatapan.

"Jungwoo, tolong ambil obat merah sama perban. Kalau cuma dilap pakai tissue gak bakal berhenti," kata Ten.

Jungwoo mengangguk dan langsung bergegas keluar dari ruang latihan. Sudah banyak tissue yang ternodai darah Chenle di lantai.

"Lo duduk, Le," ucap Kun. Memang sejak tadi posisi mereka berdiri.

Chenle menurut. Pemuda itu meringis pelan kala Renjun kembali membersihkan darah di telinganya.

"Sakit, ya?" tanya Taeil.

"Perih," jawab Chenle sekenanya.

"Tahan dulu. Kalau Jungwoo udah bawa obat merah sama perban luka ini gak bakal perih lagi," ucap Renjun.

Chenle mengangguk saja dan membiarkan Renjun terus membersihkan darah di telinganya.

"Lo punya pikiran gak, sih?" tanya Johnny pada Mark yang diam menatap Chenle. "Semarah apapun lo ke mereka karena udah lancang membocorkan rahasia antara lo dan Haechan, gak seharusnya lo bertindak kaya tadi. Lo bisa ngomongin baik-baik sama mereka, bukan malah kaya gini."

PANGERAN (Hyuckle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang