Chapter 18

2K 175 186
                                        

Ps: Tentukan pilihan final kalian di chapter ini, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ps: Tentukan pilihan final kalian di chapter ini, ya. Karena chapter berikutnya aku ingin tau kenapa kalian milih member tersebut.

.
.
.

"Tangan kamu putih banget, sayang. Kalau disatuin sama aku warnanya jadi kaya kopi susu," ucap Haechan yang tengah memainkan jari-jari tangan sang kekasih. "Lucu, kan?

Si Princess tertawa. "Tapi, aku suka warna kulit kamu, kok. Tan skin. Kelihatan seksi kal---"

"Kalau lagi gak pake baju dan keringatan kaya sekarang?" tanya Haechan memotong perkataan kekasihnya.

Kini si Princess merengut. "Ish!"

Haechan tertawa kala melihat wajah pujaan hatinya memerah. Ia memeluk tubuh sang kekasih, lalu sedikit memberi ciuman di leher si Princess.

"Udah, ish! Nanti kamu malah kebablasan lagi."

Haechan kembali tertawa ketika sang kekasih mengomel. "Besok libur."

"Kok bisa?" tanya si Princess bingung.

"Karena masalah tadi. Taeyong bilang mau istirahat. Jadi Manager hyung mutusin buat ngasih kita libur sehari," jawab Haechan.

"Oh, gitu," gumam si Princess.

Haechan mencium pipi kekasihnya. "Jangan mikir karena kamu, ya? Gak ada yang nyalahin kamu."

Princess mengangguk. "Hm, aku lapar, Hyuck."

Haechan segera melepaskan pelukkannya. "Oh, ya. Tadi aku ke sini bawa makanan. Kita makan, yuk!"

"Emang kamu bawa apa?" tanya Princess.

"Gamjatang," sahut Haechan seraya bangun. "Tapi kayanya udah dingin. Kita panasin dulu."

Si Princess tersenyum ketika mendengar nama makanan yang cukup ia sukai. Namun, senyumannya berubah saat melihat Haechan hendak keluar kamar dalam keadaan tanpa pakaian.

"Mau ke mana?!" tanya Princess seraya menarik selimut untuk menutupi wajahnya.

"Hm?" Haechan menoleh bingung. "Panasin makanannya, sayang."

"Ya, kamu dibaju dulu, kek! Gak sadar masih telanjang gitu?!"

Haechan mendelik, lalu tertawa setelah menyadari bagaimana kondisinya saat ini.

"Maaf, sayang. Aku lupa," ucap Haechan. "Tapi gak apa-apa kali. Kan, cuma kita berdua doang yang ada di sini."

"Tetap aja!" sahut si Princess yang bersembunyi di balik selimut.

Haechan kembali tertawa. Pemuda itu mendekat, kemudian menarik selimut di tubuh sang kekasih. Kekasihnya langsung mendelik dengan wajah memerah.

"Ish! Siniin!"

PANGERAN (Hyuckle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang