1. Test Pack

114 10 0
                                    


Song of this part - Akhir tak bahagia by Misellia

•••

"Gino, kamu mau bawa aku kemana sih? Kenapa mata aku ditutup gini, gelap tau Gino, aku takut."

Wanita itu memegang erat kedua tangan lelaki yang menutup matanya. Seolah takut bila ditinggalkan begitu saja.

Gino terkekeh. Dengan pelan lelaki itu terus menuntun tubuh kekasihnya dari samping,"Kamu gak usah takut, kan ada aku. Aku gak akan ninggalin kamu. Sebentar lagi kita sampai. Aku yakin kamu pasti bakal seneng banget sama kejutan yang bakal aku kasih."

"Jadi penasaran deh, awas aja kalau gak sesuai ekspektasi aku."

Gino tertawa ringan.

Begitu tiba di ruangan yang sudah dihias dengan secantik mungkin oleh pegawai restoran, Gino menghentikan langkahnya.

"Kita sudah sampai, sekarang kamu boleh buka mata kamu."

Dengan perlahan Anindya membuka kedua matanya. Anindya menutup mulutnya dengan kedua tangan merasa terkejut dan terharu bersamaan melihat kejutan yang sudah disiapkan secara matang oleh kekasihnya.

"Gino.. Ini kamu yang siapin semuanya??"

Gino memeluk tubuh Anindya dari belakang lalu mengecup singkat bahu polos Anindya yang tak tertutupi apapun.

"Iya, kamu suka?"

"Aku suka banget. Makasih sayang."

Gino tersenyum. Ia bersyukur Anindya menyukai kejutan yang telah ia persiapkan. Tidak sia-sia dua hari kemarin Gino tak cukup tidur untuk mempersiapkan kejutan ini.

Tak sengaja kedua mata Anindya menangkap tulisan besar di depan sana yang bertuliskan 'ANINDYA, WILL YOU MARRY ME?'. Setelah itu Gino berlutut di hadapannya sambil menyodorkan sebuah kotak berwarna hitam yang berisi cincin perak yang sangat indah.

"Gino.. Ini maksudnya apa?"

"Anin, maaf ya udah buat kamu nunggu lama. Aku gak mau basa-basi lagi. Aku cinta sama kamu, aku mau kamu jadi istri aku. So, will you marry me Anindya Respati?"

Anindya mengangguk antusias. Tentu saja ia akan menerima lamaran Gino karna memang hal inilah yang ia tunggu sejak lama. Hampir 4 tahun menjalani hubungan sejak masa sekolah, Anindya tentu ingin hubungan mereka beranjak ke jenjang yang lebih serius lagi.

"Aku mau, Gino. Of course i will."

Gino tersenyum senang. Ia segera memakaikan cincin tersebut di jari manis Anindya,"Cantik sekali."Puji Gino.

Anindya memeluk Gino erat. Anindya merasa sangat terharu hingga tanpa sadar menangis. Gino menenangkan Anindya, kekasihnya itu pasti emosional sekali dengan lamaran yang penuh penantian ini.

"Makasih Gino, aku cinta banget sama kamu."

"I love you more, babe."

•••

"Lo kenapa sih Nin, dari tadi senyum-senyum terus sambil ngeliatin cincin. Eh btw itu cincin dikasih siapa? Kok gue baru lihat ya?"Tanya Niskala, sahabat Anindya sejak sekolah dasar.

Anindya menoleh pada Niskala tanpa memudarkan senyuman. Wanita berambut panjang itu memeluk Niskala erat membuat Niskala semakin merasa aneh dengan sikap sahabatnya.

"Gue tanya gak dijawab malah meluk-meluk gue gak jelas. Lo tuh aneh banget tau gak hari ini!"Kesal Niskala merasa penasaran.

Anindya terkekeh,"Ini cincin dari Gino. Kemarin malam Gino ngelamar aku. Dia bahkan nyiapin kejutan yang romantis buat ngelamar aku. Aku seneng banget, Nis."

REIGA : The Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang