Es Teh

104 15 4
                                    

[Name] lanjut minum es, merasa awkward dengan sekitar.

“Name, bales napa” -Osamu

“Bercanda lu jelek” Jawab [Name], enggan untuk melihat Osamu yang duduk disebelahnya.

“Emang gue bercanda? Emangnya gue ga boleh bilang lu manis?” -Osamu

[Name] sweatdrop, dia jadi canggung, bingung kenapa Osamu tiba-tiba begini. Ekor matanya melirik kearah Akaashi yang duduk berhadapan, ekspresinya sulit untuk [Name] tebak.

[Name merasa ada yang bergerak di sebelahnya, saat ia hendak melihat, wajah Osamu tiba-tiba berada tepat disebelah [Name].

Spontan, [Name] langsung nabok muka Osamu. “ANJ- Sakit blog” jerit Osamu sambil ngelus hidungnya yang aga mancung kedalam.

“Lagian lu kenapa sih?” [Name] kesel, dia ngeliat ke arah Osamu, perempatan imajiner muncul di pipi [Name].

*

Osamu ngeringai, tangannya terulur dan mengelus rambut [Name], tatapannya melembut.

“Arrrg bakteri!” Teriak [Name] alay.

“Apasih orang gue ngelus doang” Jawab Osamu sambil senyum lembut.

“Ga mau” [Name] manyun, cemberut.

Akaashi yang terus menatap kejadian di depannya hanya diam, tatapannya menggelap, lalu secara spontan. Tangan Akaashi menahan pergelangan tangan Osamu dari rambut [Name].

“[Name] bilang dia ga mau kan” Ucap Akaashi, tatapannya masih menggelap.

Osamu melirik Akaashi dari ekor matanya, bak aliran listrik yang saling beradu, itulah yang [Name] rasakan saat Osamu dan Akaashi saling tatapan.

Osamu menepis tangan Akaashi dari pergelangan nya “Terus?” Ucap Osamu, alisnya mengernyit.

*

Di Lain tempat, terdapat beberapa orang gabut, mereka tampak bengong dan merenungi ujian mereka.

“Btw Agashyee mana ya?” Bokuto berucap, tangannya menopang dagu, rambutnya turun, terlihat murung.

“Gue ga liat adek tersayang gue juga, dia kemana ya” Atsumu galau, dia senderan dipohon.

“Gue juga ga liat [Name]” Kata Mai sambil ngebucin bareng kesayangannya di dekat sana.

Suna menghela nafas, dia sibuk main HP tak perduli dengan sekeliling.

Sakusa cuma menjauh dari orang-orang tak higienis itu, bersama Kenma yang asik main game.

“Kantin gas?” -Kuro

*

[Name] ngelirik ke arah Akaashi lalu ke Osamu, lalu dijarak tak jauh dari mereka, terdapat Zoro yang juga memandangi ketiganya. [Name] makin gugup, kenapa ni guru malah nyasar kesini.

“Saya dimana ya?” Ucap Zoro, beliau sedang mengunyah gorengan dan menyeruput minuman energi.

[Name] diem, ga pengen jawab, nanti mulutnya kurang ajar.

“Kantin pak” Jawab Akaashi singkat

“Pake nanya” Kata Osamu ketus dan dengan cepat dilirik tajam oleh Zoro.

“Emang bapak tadinya mau kemana?” Tanya [Name] berusaha untuk sopan.

“Lah ga tau, makanya saya tanya kalian” Jawab Zoro lagi, dia masih ngunyah gorengan.

‘Serah!'-[Name] [Surname]

“Eh ada ayang” Kuro tiba-tiba nongol, jambul ayamnya menutupi penglihatan Akaashi dari [Name].

“Ciee ngedate” Ucap Mai, yang baru nongol

“Ngedate apaan ber-3?”-Kanoka

“Lu ngapain ganggu orang pacaran Sam, katanya kalo ada dua orang yang ketiga setan”-Atsumu

“Emang yang pacaran siapa?” Ucap Osamu acuh tak acuh, dia lanjut ngunyah lemper.

“Kok kalian ngacangin saya?”-Zoro

“Lah bapak ngapain masih disini” [Name] udah muak.

Dibalik orang-orang random yang asik ngobrol, Akaashi tenggelam dipikirannya sendiri. Akaashi tau dia seharusnya ga begini, dia tau dan paham kalo dia ga setampan Osamu dengan rambut aki-aki itu, Akaashi juga ga setinggi Osamu. Tapi Akaashi cukup pede kalo soal kewarasan, boleh lah di adu.

*

Langit sore serta hembusan angin menerbangkan helaian rambut hitam pekat Sakusa Kiyomi, disampingnya [Name] [Surname] diam tak banyak bicara, ini tidak seperti biasanya. Dan Sakusa ga peduli.

“Kenapa ya, Osamu hari ini aneh banget” [Name] membuka obrolan, Sakusa diem.

“Mi, keknya Osamu sama Akaashi ada samting ga sie?” [Name] nengok kearah Sakusa.

Sakusa masih diem, dia ga tertarik ama obrolan [Name].

“Woi!” Karna kesal, [Name] nabok pundak Sakusa.

“Bakteri blog!” Sakusa balik nabok, tapi di kepala [Name].

“Lagian lu diem doang, eh btw besok temenin gue Mi, mau beli buku gambar”-[Name]

“Ga bisa, besok latihan” Tolak Sakusa, nadanya ketus pengen [Name] tabok lagi.

“Ayolah Mi! Nanti gue jajanin” Bujuk [Name]

“Gas”

*

Besoknya, [Name] duduk didepan Indoapril, nungguin Sakusa yang katanya bentar lagi selesai latihan.

Saat [Name] sibuk scrolling medsos, dia ngerasa matahari yang tadinya nerangin palanya kini menghilang entah kemana. Mendongak, mata [Name] mengerjap saat dia ngeliat makhluk tampan didepannya.

“Sakusa bilang dia ga bisa, sama gue ga apa?” (siapa hayo)

___
TBC


JATOH |Akaashi KeijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang