Bab 7

3.9K 511 339
                                    

7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


7. Wanting

Jane bangun dalam keadaan bingung, ia bingung melihat sekelilingnya begitu ia membuka mata dan menyadari ia terbaring di ranjang dalam keadaan telanjang bulat, alis Jane berkerut bingung, ia tidak mengingat berjalan ke kamarnya dan menaiki ranjang, ingatan Jane hanya terhenti pada saat ia berendam di bathtub dan tiba-tiba saja ia merasakan serangan rasa kantuk yang tak dapat ia tahan.

Apa Jane berjalan dalam tidurnya, berjalan dalam keadaan setengah sadar dan berbaring di ranjang tanpa sempat memakai pakaiannya terlebih dahulu?

Jane turun dari ranjang, mengamati hal aneh lain selain terbangun di atas ranjang dalam keadaan telanjang, Jane tidak merasakan perbedaan apa-apa pada tubuhnya, ia merasa biasa saja, perasaan yang sama yang biasa ia rasakan seperti terbangun dari tidur pada umumnya.

Jane membuka lemarinya sendiri, memakai pakaiannya sebelum ia berjalan ke arah pintu untuk memastikan pintunya terkunci dari dalam dan tidak ada tanda-tanda telah dibobol.

Jane mengusap wajahnya kasar, sepertinya ia terlalu kelelahan sampai tidak menyadari ia mengalami sleep walking, ini semua pasti karena Jane terlalu mendorong dirinya hingga melewati batasannya, memaksa tubuhnya untuk bekerja melebihi porsi yang tubuhnya sanggup terima hingga akhirnya hal seperti ini terjadi.

Yang tidak Jane ketahui adalah di jalanan sepi tak jauh dari lokasi apartemennya berada, Dalton di dalam mobilnya memperhatikan gerak-gerik Jane dari balik layar laptopnya, sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman miring.

"Sudah ku duga dia akan curiga, bahkan saat bangun pun dia segera mengecek tubuhnya dan pintunya." gumam Dalton pada dirinya sendiri, keputusan Dalton untuk menahan diri dan tidak meninggalkan jejak adalah keputusan yang benar.

Jika saja Dalton terlena dan meninggalkan jejak pada tubuh Jane, mungkin Jane akan dengan mudah menebak siapa pelakunya.

***

Ronald gelisah di kamar rawatnya, karena kakinya digips Ronald jadi kesulitan untuk ke kamar mandi sedangkan ia ingin buang air kecil, teman-teman Ronald yang bisa Ronald mintai bantuan pun telah pulang, sementara Jane kekasihnya sibuk menimbulkan pundi-pundi uang yang rasanya tak pernah cukup untuk Jane.

Ronald berdecak, kalau bukan karena Jane luar biasa cantik, dan tubuhnya indah, Ronald pasti tidak akan tertarik untuk menjadikan wanita serakah seperti Jane menjadi kekasihnya.

Jane tidak pernah merasa cukup, Ronald telah memberikan apartemen miliknya yang ia dapatkan sebagai hadiah ulang tahun pada Jane, namun itu seolah tidak cukup bagi Jane, Jane masih menginginkan rumah masa kecilnya yang disita secara paksa akibat hutang orang tuanya.

Ronald berdecak kesal, kalau saja Jane tidak serakah dan tidak lebih memilih pekerjaannya dibandingkan menemani Ronald di sini, mungkin sekarang Ronald tidak akan merasa kesulitan.

SHATTEREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang