lima

247 20 0
                                    

.
.
.

𝑻𝒚𝒑𝒐 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒃𝒂𝒓𝒂𝒏!!

𝑴𝒂𝒌𝒍𝒖𝒎𝒊𝒏 𝒂𝒋𝒂
𝑫𝒊𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒈𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒎𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂 :)

»»————> 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈 <————««

.
.
.

Pagi hari nya vano bangun seperti biasa lalu ia ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan turun menuju meja makan.

Vano yang melihat vino dan Bagas sedang sarapan dengan nikmat, ia langsung bergegas untuk duduk. Ia sangat lapar bahkan sejak semalam vano sudah lapar tapi apa boleh buat mereka tidak menyiapkan makanan untuknya jadilah pagi ini ia sangat senang sangat melihat nasi goreng di atas meja makan itu.

Vano langsung Manarik kursi dan duduk disamping vino yang sedang melahap makanannya, kemudian ia mengambil piring dan sendok untuk menyendokkan makanan didepannya.

Tiba tiba pergerakan vano terhenti saat mendengar ucapan sang ayah.

"Siapa yang suru kamu ngambil makanan itu" -tanya sang ayah kepada vano.

"Gada yang nyuruh, aku ambil karna aku lapar" - jawabnya.

Vino yang mendengar sahutan vano langsung melihatnya dengan tajam.

"Mulai sekarang Lo kalau mau makan masak sendiri, jangan manja, ini makanan gue sama ayah" -vano.

"Dan lagi kamu nggak boleh makan semeja sama kita, ayah muak liat muka kamu yang Masi berkeliaran di rumah ini"- sambung Bagas dengan nada yang agak ditinggikan.

"Kenapa aku nggak boleh makan disini, ini kan rumahnya bunda aku juga, jadi ayah nggak berhak ngatur aku seenaknya dong" jawab vano dengan kesal kemudian mulai mengambil nasi didepannya untuk dia makan.

"Udah ayah bilang kamu ga boleh makan bareng kita, dan kenapa lancang banget tangan kamu ngambil hak orang, itu hak vino, harusnya kamu masak sendiri sana "- kata Bagas dengan emosi tertahan.

"Bodo amat, gue laper" -ucapnya dengan menyendokkan nasi kedalam mulutnya.

"Ayah jadi orang tua jangan pilih kasih dong masa untuk vino disiapin sedangkan untuk vano ngga, lagian vano g bisa masak"  -kata vano dengan mulut yang masih menguyah makanan.

"PRANG" suara piring yang dibanting oleh Bagas, membuat Vano yang sedang mengunyah sarapannya berhenti seketika dan terdiam sesaat.

Ya Bagas membanting piring makanan vano karna dia kesal dengan ucapan anaknya itu, lalu ia bergegas keluar dan diikuti vino dibelakangnya.

Vano yang melihat makanan berceceran langsung membersihkannya dengan perasaan kesal dan marah.

"CK, sial banget hidup gue selama gada bunda"- ocehnya lalu kembali bersiap untuk berangkat kesekolah.

.

.

.

.

.

Disekolah

"Van, gue turut berduka cita ya atas kepergian bunda lo" ucap Alex seraya meragkul vano.

"Iya Van gue juga turut berduka cita, maaf ya kalau kita nggak hadir ke pemakaman bunda lo" kata Afgan.

"Iya nggak apa apa, santai aja kali" -ucapnya.

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang