Happy reading
____________________________________
***
"Phani, Lena" panggil Elsie pada kedua asistennya itu.
Stephanie dan Lena yang sedang menonton televisi itu sontak menolehkan kepalanya ke belakang dan terlihatlah Elsie yang memakai Hoodie dan celana kulot.
"Kamu mau kemana?" Tanya Pani pada Elsie.
Elsie mendekati keduanya dan duduk di sofa samping Lena. "Cari makan di luar, yuk" ajak Elsie dengan raut wajah riangnya.
Mendengar ajakan dari Elsie, Lena yang semula menatap wajah Elsie kemudian di alihkan pada Stephanie.
"Apa?" Tanya Stephanie saat Lena menatap wajahnya.
"Keluar yuk, jajan" ucap Lena dan di angguki oleh Elsie.
"Sekarang" balas Stephanie menundukkan kepalanya guna melihat jam yang berada di tangannya.
Jam menunjukkan pukul 9 malam, sebenarnya Stephanie malas keluar rumah. Namun, melihat tatapan Elsie dan Lena akhirnya dia menganggukkan kepalanya.
"Udah malem, tapi ya udah ayo" setalah Stephanie mengucapkan hal tersebut Lena dan Elsie segara beranjak dari duduknya.
"Eh bentar-bentar, ganti baju dulu masa pake baju tidur!?" Cegah Stephanie pada keduanya.
"Biarin aja" ucap Elsie santai dan diangguki oleh Lena.
"Iya gak papa, pake baju ini juga" ucap Lena menambahkan.
"Setidaknya mengambil jaket atau sweater, hari udah malem dan cuaca pasti dingin" jelas Stephanie panjang lebar.
"Ya sudah kalian cepatlah ambil jaket atau sweater, aku akan menunggu disini tapi jangan lama-lama" timpal Elsie kembali duduk di sofa, ruang tamu tersebut.
Setalah itu Lena berlari menaiki tangga diikuti oleh Stephanie dibelakangnya. Sedangkan Elsie menatap keduanya dengan wajah datarnya kembali.
"Mari kita mulai" gumamnya.
Beberapa saat kemudian Lena dan Stephanie sudah memakai sweater mereka masing-masing. Setelah itu mereka keluar dari mansion dan berjalan menuju garasi untuk mengambil mobil milik Elsie.
Kemudian mereka memasuki mobil milik Elsie dan setalah itu Elsie segera menjalankan mobilnya keluar dari gerbang mansionnya.
"Kita mau kemana?" Tanya Lena yang duduk di kursi belakang, seorang diri.
"Sebenarnya tadi aku mendengar ada balapan di salah satu jalan yang memang jarang dilalui oleh orang-orang" jelas Elsie menolehkan pandangannya sekilas kearah sampingnya.
"WHAT" Stephanie dan Lena terkejut dengan ucapan Elsie.
"Astaga, biasa aja dong" ujar Elsie memutar bola matanya jengah.
"Nona, jangan bilang anda ingin mengikuti balap liar kembali seperti di amsterdam?" Tiba-tiba saja Stephanie menatap wajah Elsie dengan serius dan nada bicaranya kembali formal pada Elsie.
"Terlanjur" balas Elsie singkat, lalu kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan.
Stephanie dan Lena saling pandang setelah mendengar ucapan singkat, padat dan jelas dari Elsie. Sepertinya salah satu hobi Nona nya ini memang sangat susah untuk dirubah.
Sedangkan Elsie, gadis itu kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan. Sebenarnya tadi dia mendengar dari salah satu maid di mansionnya, bahwa malam ini ada pasar malam yang terletak di dekat tempat balapan itu di laksanakan.
Jadi, dia sekalian ingin mengetahui pasar-pasar tradisional yang terletak di daerah sekitar tempat balapan itu di mulai.
;)
Di lain sisi tepatnya di sebuah bar yang cukup ramai orang. Dan terlihatlah lima orang lelaki sedang berkumpul dengan sebuah minuman yang terletak pada meja didepannya.
"Devan menantang kita untuk balapan malam ini, apakah kau menyanggupinya Kai?" Tiba-tiba saja salah satu dari mereka membicarakan sesuatu.
"Tempat biasakah?" Tanya temannya pada lelaki bernama Derian.
"Yoi, dia ingin menantang Kairav malam ini" ucap Derian kembali.
"Masih memiliki muka dia, padahal dia tidak pernah bisa mengalahkan Kairav" ujar Revano sembari sebuah menyesap nikotin atau rokok miliknya.
"Dia tidak akan pernah menyerah sebelum bisa mencapai apa yang dia inginkan" timpal Bryan sembari meminum alkohol didepannya.
"Sialan Bry, Lo kagak boleh mabok" Derian merebut alkohol dari tangan Bryan.
Mereka pun akhirnya meributkan hal yang tidak penting. Sedangkan Revano, Axel dan Kairav hanya menatap ke-dua nya dengan raut datar.
"Bagaimana Kai, apakah kau akan menerimanya?" Tanya Revano menatap wajah Kairav yang sedang menikmati minuman yang berada di tangannya.
"Sepertinya aku memiliki firasat buruk malam ini" tiba-tiba saja Axel yang semula menyimak akhirnya membuka suara.
"Hmm, aku tahu pecundang itu sudah mempersiapkan sesuatu. Dan sepertinya akan semakin menarik jika aku menyetujuinya" seringai tajam terlihat pada wajah datar Kairav.
Sedangkan ke empat temannya hanya menganggukkan kepalanya, setalah itu Derian segera menghubungi seseorang untuk menyetujui hal tersebut.
Memang Derian dan Bryan sudah tidak meributkan hal tidak penting lagi, setalah mendengar ucapan yang keluar dari mulut seksi milik Kairav.
***
____________________________________Jangan lupa untuk vote dan komen ya;)
Thanks you, bye-bye 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥
Action𝓦𝓪𝓻𝓷𝓲𝓷𝓰‼️ 𝓑𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝓐𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷‼️ 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 : 30/05/2024 𝓔𝓷𝓭 : *** "Wah lihat matanya sangat cantik, sangat cocok untuk koleksi ke 100 ku" terlihat seorang gadis yang sedang menatap seseorang yang terduduk mengena...