9. Bodyguard?

10 14 0
                                    

Kanaka meringis ketika Ethan dengan sengaja menoel tangannya yang di gips.

"Beran sakit ka?" 

"Sini tangan lo gue patahin, biar ngerasain sendiri," kesal Kanaka.

Kanaka hendak menggapai Ethan yang berlari kebelakang Stevany. Namun, terhenti ketika ia merasakan ngilu. Dokter yang baru saja memasuki ruangan tersenyum.

"Jangan terlalu banyak bergerak Naka."

"Tuh, dengerin kata emak lo!" Ethan mencibir.

Kanaka berdecak kesal. "Bun, Naka harus pake ini sampai kapan? Naka jadi gak leluasa gerak bun," adu Kanaka yang merengek kepada ibunya.

"Empat sampai lima bulan, itu juga tergantung kamu nya, kalau kamu gak bandel ya cepat sembuhnya," jelas Helena, bunda Kanaka sekaligus dokter yang menangani nya.

"Tapi bun-"

"Apa? kamu mau adu jatos lagi?"

"Bundaa, Naka ada kerjaan, bunda gak bisa apa sambungin nih tulang sekarang?"

"Yang punya kekuatan super kan kamu, bukan bunda."

Kanaka berdecak, ia bisa membantu orang lain, tetapi tidak dengan dirinya sendiri. Jadi, jangan berpikir dengan memiliki kekuatan mengubah keberuntungan Kanaka tidak pernah sakit, bagaimana pun ia bukan Tuhan dan kekuatanya juga memiliki batas.

"Sini ka gue sambungin, lo mau pake lem apa? lem alteco, lem fox, atau lem epoxy?" Ethan berucap dengan polosnya.

Kanaka menoleh ke arah bundanya. "Bunda, kalau Naka bunuh orang boleh kan bun?"

"Gak boleh, kalau kamu bunuh orang kamu bakal sial seumur hidup."

Mata Ethan berbinar. "Serius bun?" ia pun melangkah mendekati Kanaka tanpa rasa takut lagi.

"Yaelah, tau gitu mah ngapain takut," sambungnya.

Kanaka dengan cepat mengapit leher Ethan dengan tangan kirinya. "Gue cuma gak bisa bunuh lo, tapi bikin lo sampe sekarat bisa."

Ethan terbatuk kehabisan napas. "Ampun bos ampunn."

"Tante, Vany mau nanya. Kanaka bisa punya kekuatan ini dari mana?"

Helena menoleh ke arah gadis cantik yang sudah beberapa tahun ini menjadi teman anaknya, teman lain yang dimiliki anaknya selain Ethan dan Alan yang memang sudah ia kenal sedari lama.

"Keturunan papanya, mutasi gen yang mengubah keberuntungan melalui kontrol energi kuantum, jadi dapat mempengaruhi probalitas suatu peristiwa dan dapat menguntungan diri sendiri serta orang lain. Tapi untuk Kanaka sendiri ia tidak bisa mengubah keberuntunganya dibeberapa hal, seperti menyembuhkan tangannya sendiri." Helena menjelaskan dengan cukup panjang.

"Jadi maksud tante kekuatan Kanaka nggak sempurna?"Stevany kembali bertanya.

"Bisa dibilang gitu."

"Yang penting hidup gue sempurna," sela Kanaka sembari melepaskan apitanya pada Ethan.

"Sempurna itu kalau kamu udah punya pasangan, sekalinya ngenalin cewek ke bunda malah sebagai teman, jadi kapan bawa pacarnya?"

"Bundaa, hidup itu gak cuma tentang cinta."

"Cinta bisa bawa kebahagiaan Naka."

"Bahagia itu kalau banyak uang, bunda."

Helena menghela napas, memilih mengalah, karena berdebat dengan anak tunggalnya itu tidak akan ada habisnya.

"Bunda urus pasien yang lain dulu, ingat kata bunda, jangan banyak gerak dulu."

Setelah kepergian Helena Alan akhirnya membuka suara. "Jadi misinya gimana?"

Fate DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang