13. Starboy

10 14 0
                                    

"Nih." Stevany menyerahkan sebuah kunci mobil kepada Ethan.

Tentu saja hal tersebut membuat Ethan terlonjak kaget, sepertinya peran nya kali ini tidak terlalu buruk, setidaknya ia bisa mencoba salah satu koleksi mobil Kanaka, BMW M4, mobil impian Ethan selama ini.

"Ini serius lo kasi BMW M4?" Ethan masi tidak percaya.

"Nyawa lo taruhanya, jadi jangan sampai lecet." Kanaka berucap dari sebrang sana.

Ethan baru saja hendak meloncat kegirangan, tetapi Stevany langsung menahan bahu nya. Ia memasukan kalung earpiece ke dalam baju Ethan dan menyembulkan kalung titanium berbentuk bintang . "Di sini ada kamera, jadi pastiin jangan sampai ketahuan." 

Ethan mengacungkan jempolnya. "Reality club kan?" ia bertanya kepada Alan, membayangkan akan mengendarai mobil impiannya tentu membuat Ethan bersemangat dan tidak sabar.

Alan membalasnya dengan anggukan. Cowok berwajah bule yang kini sudah disulap menjadi starboy itu pun langsung memasuki mobil yang terparkir di depan cafe.

"Hallo anaknya Kanaka, kali ini jalan sama paman dulu ya." Ethan berujar sembari mengelus stir mobil.  Ia menyalakan mobil dan melaju meninggalkan Cafe. Reality club berjarak 30 menitan dari cafe mereka, sepanjang perjalanan Ethan tak hentinya bersiul karena suasana hatinya yang bagus.

"Gue udah reservasi." Stevany pun mengirimkan bukti reservation kepada Ethan. Tentu Ethan langsung mengecek pesan dari Stevany. Ternyata gadis itu open table, padahal Ethan hanya seorang diri, tapi ia tak peduli, toh kartu yang digunakan untuk membayar nanti juga kartu Kanaka.

Sesampainya di sana Ethan langsung turun dan berjalan memasuki Reality club dan memperlihatkan bukti reservasi yang dikirimkan Stevany.

Sesampainya di dalam Ethan dibuat takjub, interior glamor dengan musik modern yang berdentum sangat keras benar-benar membuat semangat Ethan terbakar.

"Ingat lo di sana buat misi." Stevany seolah tau isi otak Ethan.

Ethan berjalan menuju meja yang sudah dipesankan Stevany untuk nya, sepertinya VIP, tentu Ethan tidak ingin membayangkan harganya, karena akan membuatnya merinding terlebih melihat beberapa minuman yang berada di atas meja.

"Putar badan lo," perintah Alan.

Ethan menurut dan memutar tubuhnya secara perlahan. "Stop!" ia pun menghentikan tubuhnya ketika Alan memintanya berhenti. Melalui kamera yang di pakai Ethan, Alan dapat melihat apa yang ada dihadapan temannya itu.

"Jarak 4 meter dari lo, Stevan Adinugroho, umur 27 tahun dan udah bertahun-tahun kerja sebagai bandar judi." Alan menjelaskan data Stevan yang ia temukan setelah melacak kepemilikan mobil jeep hitam yang dilihat Cora.

"Jadi gue harus apa sekarang?" tanya Ethan.

"Bentar, gue sama Cora udah sampai." Kanaka mencari meja yang strategis untuk memantau Ethan, setelah menemukanya ia pun meminta izin untuk join table. Teruntuk Cora yang baru pertama kali memasuki club tentu itu adalah pengalaman yang luar biasa.

"Lo jangan jauh-jauh dari gue, ntar diculik." Kanaka memperingati.

Cora hanya membalasnya dengan anggukan dan terus menolehkan kepalanya kesana kemari untuk melihat sekitarnya.

"Ambil segelas vodka terus jalan ke arah dia."

"Habis itu pura-pura gak sengaja numpahin vodka ke bajunya terus minta maaf dan ajak dia join table." intruksi Kanaka.

Cowok berwajah bule itu menurut dan melakukan apa yang Kanaka intruksikan kepadanya, kakinya melangkah mendekati sesosok cowok berperawakan tinggi dengan rambut belah tengah dan di cat grey.

Fate DestroyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang