"But Papa, Abin said kita dak pelu bling apa-apa."
Saat ini Jongin sedang mengitari swalayan bersama Papa karena besok mereka akan pergi ke rumah Abin. Papa bilang, Papa mau cari mainan dan makanan untuk dibawa ke sana.
Jongin pikir dia diajak pergi ke swalayan untuk belanja bulanan, tapi saat tahu kalau Papa malah cari barang-barang untuk Abin, dia jadi teringat dengan apa yang temannya itu katakan.
Abin bilang, Jongin tidak perlu membawa apa-apa saat datang ke rumahnya. Karena di rumah Abin sudah ada banyak barang, tentu saja makanan juga tinggal pilih menu karena koki di rumah Abin sangat profesional.
Abin itu seperti hidup di istana besar yang segalanya telah tersedia, makanya dia tidak butuh apa-apa lagi. Walau di sisi lain, Jongin juga sama saja. Tapi Abin tetap membawa buah tangan tiap kali datang berkunjung ke apartemen mereka.
"Ya nggak bisa gitu, dong, Cil. Abin aja suka bawain barang buat lo, jadi meskipun nggak sebanding atau nggak wajib, paling enggak kan kita ngasih lihat kalau kita suka diajak main ke rumah dia."
"But, Abin said ...." Jongin bingung mau bilang apa, yang pasti kan Abin bilang tidak perlu bawa sesuatu. Itu yang Jongin ingat dan ingin katakan pada papanya.
"Iya, Abin bilang nggak perlu bawa sesuatu, 'kan?" ucap Papa sambil mengecek buah-buahan di depan mereka. Meski temanya mencari buah tangan untuk dibawa ke rumah Abin, nyatanya Papa memang sekalian mau mengisi kulkas di rumah mereka. "Tapi gini deh, lo pernah minta dibawain seusatu nggak waktu Abin main ke rumah?"
"Dak penah, cih!" balas Jongin cepat.
"Tapi, lo seneng kan waktu Abin bawain action figure, lego, atau apa pun deh yang lo suka ke rumah?" pancing Sehun.
Tentu saja, Jongin mengangguk walau dia sedikit gengsi untuk mengakuinya.
Jongin sangat suka ketika menerima action figure incarannya dari Abin, saat anak itu datang pertama kali ke rumah mereka. Yah, walau Jongin selalu enggan mengakuinya di awal.
Dia juga suka saat Abin datang lagi dan membawa lego yang sulittt sekali dia cari walau sudah mengitari KKV berkali-kali; Jongin hanya tahu jika di KKV ada banyak mainan dan dia suka mengajak Papa pergi ke sana tiap mencari mainan incarannya.
Lalu, saat hubungan mereka semakin membaik, Abin jadi sering datang bermain. Abin tidak pernah absen membawakan sesuatu untuk Jongin. Walau itu sekadar coklat yang didapat dari Prancis atau semacamnya, Jongin senang menerima pemberian Abin.
"Seneng, kan, Cil?" ucap Sehun lagi, karena dia yang sibuk memilih buah jelas tidak bisa melihat anggukan Jongin tadi.
"Cenang, Papa!" balas Jongin.
"Nah, Abin juga, Cil. Walaupun Abin bilang nggak usah bawa sesuatu, dia pasti seneng kalau lo bawa mainan atau makanan kesukaan dia. Karena itu artinya lo juga peduli sama dia, Cil."
"Ohh, petii itu?"
Jongin mengangguk-angguk saja, meski pada kenyataannya dia tidak terlalu paham ucapan Papa. Yang pasti, maksud Papa itu Abin akan senang kalau Jongin datang sambil bawa buah tangan, 'kan?
"Ya cuda, Papa buatkan kuki caja. Abin dak puna kuki Papa di yumah becalna, 'kan?" Jongin terkikik pelan setelah berucap.
Walaupun rumah Abin sangat besar dan semua keinginannya dapat terpenuhi dengan mudah, Abin itu tidak punya cookies buatan Papa. Cookies terbaik di dunia karena Papa memasak sendiri untuk Jongin.
"Boleh, sih. Sama bawa robot aja kali, ya?"
"Yobot Abin kan banak, Papa!" protes Jongin, soalnya dia sedang dilarang beli robot baru sama Papa. Kata Papa, robot Jongin di rumah sudah terlalu banyak.
Huh! Padahal Jongin punya robot incaran terbaru, tapi tidak bisa beli karena dilarang sama Papa.
"Robot lo juga banyak, tapi lo suka-suka aja, tuh, dibawain robot sama Abin."
Iya, sih ....
Terakhir kali datang ke rumah, Abin membawakan robot yang bisa berubah menjadi pesawat. Sangat keren!
"Nini yobot uga, ya?" Jongin mencoba membujuk, siapa tahu Papa akan luluh kali ini.
"Satu aja."
Dan Jongin melompat kegirangan ketika mendapat jawaban itu.
Yesss! Akhirnya Jongin bisa memeluk robot impiannya. Robot yang membuat Jongin terus terbayang sampai mimpi.
"Mamacii, Papaaa!"
•
Bagian 1 dari Abin's House bisa kalian baca di Karyakarsa, gratis.Buat yang belum tahu akun karyakarsaku, bisa dibuka lewat link yang ada di profil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa's Diary •√
Fanfiction[sebagian chapter diprivate untuk kepentingan penerbitan (versi lokal)] Lika-liku young-adult bernama Oh Sehun yang harus membesarkan anaknya, Oh Jongin, seorang diri. 11/12/23 - 21/04/24