Alicia terbangun ketika mentari pagi menelusup masuk melalui sela-sela gorden. Gadis itu mengerjapkan matanya sesekali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
"Cia, kamu udah bangun? Makan dulu ya baru abis itu minum obat!" Titah Aurel.
Alicia mengangguk dengan senyuman kecil yang dia perlihatkan. Aurel membuka bungkus makanan yang berisi bubur ayam dan susu. Setelahnya langsung Aurel suapi Alicia.
"Emmm, buburnya enak Bun," ucap Alicia memuji rasa bubur itu yang enak.
"Suka?" Tanya Aurel.
"Bangeeett!" Jawab Alicia antusias.
Sebuah senyuman terukir di wajah Aurel, sesekali terlihat Aurel tambak geleng-geleng kepala melihat tingkah laku putrinya itu.
"Bunda beli buburnya dimana? Nanti beliin buat Cia lagi ya Bun? Cia suka banget sama buburnya!" Cecar Alicia.
"Bukan Bunda yang beli buburnya sayang,"
"Terus siapa? Tasya?"
Aurel melihat ke arah pintu masuk kamar, ketika Alicia ikuti arah pandang Aurel dia mendapati sosok pemuda tampan sedang menatap dirinya dengan hangat. Siapa lagi? Tentu saja Zeno, pemuda tidak waras itu adalah sosok yang Alicia tangkap wajahnya.
Tiba-tiba saja mood Alicia yang tadinya baik jadi down parah. Alicia pikir setelah kejadian semalam Zeno akan jera menghampirinya, tapi ternyata Alicia salah. Pemuda itu malah semakin berani, bahkan datang pagi-pagi sekali.
"Zeno yang beliin buburnya buat kamu," kata Aurel.
"Oh," celetuk Alicia sedikit jutek.
Zeno berjalan menghampiri Alicia, kemudian pemuda itu duduk di sebelah brankar Alicia. Sebenarnya Alicia sudah sangat ingin mengusir Zeno dari ruangan itu, tapi keberadaan Aurel membuat Alicia tidak berkutik.
"Makan yang banyak Cia, biar cepet sembuh!" Ujar Zeno.
Tak ada respon, Alicia sibuk makan makanan yang Aurel suapi. Setelah tuntas memberi makan Alicia, Aurel mengambil beberapa keping obat lalu meletakkannya di telapak tangan Alicia.
Dengan bermodalkan segelas air, Alicia minum sekaligus 5 buah pil itu dalam sekali tenggak.
"Zeno, Tante tinggal dulu ya? Tante titip Alicia, jagain dia!" Kata Aurel pemit meninggalkan ruangan.
Hening, kata itulah yang mewakili suasana antara Alicia dan Zeno. Tak ada yang membuka suara sama sekali usai Aurel pergi.
"Cia, gue-"
"Siapa yang ngizinin lo ngomong?" Pangkas Alicia menyela ucapan Zeno.
Zeno menekuk kedua alisnya pertanda perasaan kesal sedang menyelimuti Zeno. Siapa yang tidak akan kesal? Sudah effort datang pagi-pagi untuk menemui pacar tersayang eh, yang didapat adalah ungkapan kekesalan.
"Bisa nggak cari masalah dulu pagi ini Cia? Gue dateng buat jengukin lo, tapi sikap lo malah gini," ucap Zeno sedikit kesal.
"Yang nyuruh lo dateng ke sini buat jengukin gue siapa? Nggak ada kan? Terus kenapa lo repot-repot? Lagian gue bukan pacar lo lagi!"
Deg!
Perkataan yang Alicia lontarkan membuat perasaan Zeno tak karuan. Lagi dan lagi, Zeno mendengar kata 'gue bukan pacar lo lagi' dari mulut Alicia.
Gluduk!
Zeno mengunci kedua tangan Alicia di atas kepala gadis itu. Membuat Alicia tersentak akan gerakan tiba-tiba yang dibuat Zeno.
"Ap-"
Perkataan Alicia dibungkam oleh tangan besar Zeno yang sudah bertengger di mulutnya. Tatapan pemuda itu sangat tajam membuat Alicia membeku.
"Lo lupa apa yang gue bilang di perpustakaan tempo hari sayang? Gue bilang gue nggak suka kalo lo nyebut kata itu lagi," ucap Zeno berbisik pelan di telinga Alicia.
Alicia berusaha berontak, dia merasa tidak nyaman dengan Zeno yang berbisik terlalu dekat di telinganya. Alicia merasakan geli ketika nafas panas dari mulut Zeno menerpa kulitnya.
"Ssstttt, jangan banyak gerak sayang nanti gue khilaf dan malah nyium bibir lo!" Kata Zeno lembut tapi penuh penekan yang menandakan dia serius.
.
.
.
Segini dulu ya readers, maaf banget belakangan aku nggak up soalnya author banyak tugas🥲. Janji deh Rabu bakal up 2 atau 3 chapter, oh iya guys buat fisual dari karakter aku nggak bikin. Biar kalian mikirin muka mereka sesuai imajinasi masing-masing, oke deh see you all!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Change
Fiksi RemajaAlicia gadis yang manja dan sudah menggantungkan seluruh kehidupannya pada Zeno sang kekasih, pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Saat Alicia tau bahwa alasan dibalik berubahnya sikap Zeno karena mencintai gadis lain. Sakit...