CHAPTER 04

242 5 0
                                    

•••

Nando dan Edgar berulang kali menghela napas. Sedari tadi mereka sudah mencoba untuk membangunkan Kimberly yang tertidur namun gadis itu tak kunjung bangun juga.

Jika bukan karena hukuman yang harus mereka jalankan, mereka juga tak ingin membangunkan Kimberly yang tertidur seperti orang mati.

"Gotong aja lah anjir, sampe lebaran monyet juga kaga bangun nih anak," kata Edgar.

"Ya abis lo gotong, lo letak di toilet cewek gitu aja? Sama aja bego," cetus Edgar.

Jessica memandang remeh kedua teman laki - lakinya. Membangunkan seseorang saja tidak bisa.

"Minggir, biar gue yang bangunin." Gadis itu mengibaskan tangan, menyuruh Nando dan Edgar menjauh dari Kimberly.

Jessica membungkukkan tubuhnya, kemudian berbisik sesuatu di telinga Kimberly.

"Kim, gue ada pisang coklat. Lo mau nggak?"

BRAK

"MANA PISANG COKLAT?!"

Nando dan Edgar melongo sekaligus terkejut melihat Kimberly yang langsung terbangun setelah dibisikkan sesuatu oleh Jessica.

"Aduh, kepala gue ..." Dia meringis, merasa pusing karena tiba - tiba berdiri.

"Lo bisikkin apaan ke dia, mut?" tanya Nando pada Jessica.

"Pisang coklat," jawab gadis itu santai, "Kalo masalah pisang coklat, nih anak pasti gercep."

Dengan mata yang masih mengantuk, Kimberly menyodorkan tangannya pada Jessica.

"Mana pisang coklatnya?"

"Di kantin."

"Ya gue tahu ada di kantin, tapi —" Kimberly memberontak saat Nando dan Edgar malah menarik tangannya. "Mau kemana anj?"

"Lo lupa?" tanya Edgar.

"Hah? Apa?"

"Hukuman Kimbul!" seru Nando.

Seketika Kimberly berteriak, dia berusaha untuk kabur tetapi kedua temannya itu memegangnya sangat erat. Ia juga berusaha memberatkan tubuhnya agar mereka kesusahan tapi tetap saja, tenaga Kimbey pasti akan kalah dari dua teman laki-lakinya.

Nando dan Edgar pun memilih untuk mengangkat gadis itu karena Kimberly terus menghentak-hentakkan kakinya di lantai membuat perjalanan mereka semakin lama.

Hampir sampai di dekat toilet, Nando dikagetkan oleh seseorang yang keluar dari toilet perempuan.

"Woi bangke, lo ngapain disitu?!"

Akibat suara Nando yang besar, hal itu menjadi perhatian beberapa murid yang lewat. Kimberly dan Edgar pun juga sama kagetnya dengan Nando karena orang itu keluar dari toilet perempuan yang dimana orang tersebut adalah laki-laki.

"Sam?" Kimberly sedikit memiringkan kepalanya, melihat Samuel yang menundukkan wajahnya ketakutan.

Mendengar Kimberly memanggil nama laki - laki itu membuat Nando dan Edgar tersadar.

SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang