CHAPTER 18

159 3 0
                                    

•••

Napas keduanya terengah - engah, Kimberly ikut membaringkan tubuhnya di samping Samuel.

Dia tak menyangka jika dirinya akan kalah dari laki - laki yang selalu ia anggap payah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tak menyangka jika dirinya akan kalah dari laki - laki yang selalu ia anggap payah itu.

"Gue pikir lo gak bisa main basket," kata Kimberly.

Samuel tersenyum menanggapinya, "Kamu tahu kalimat don't judge a book by it's a cover?"

Gadis itu mendengus dan memutar bola matanya malas, "Iya dah iya, gue kalah. Mau minta apa lo?"

"Aku minta kamu jangan merokok lagi," ucap Samuel tanpa berpikir panjang.

"HEH! YANG BENER AJA?!" Ia langsung menatap laki - laki itu.

"HEH! YANG BENER AJA?!" Ia langsung menatap laki - laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau bunuh gue, ya?"

Samuel menahan tawanya, "Justru rokok itu yang membunuh kamu."

"Tapi 'kan —"

"Nggak ada penolakan, kamu nolak itu berarti kamu —" Samuel menggantung kalimatnya dan berbisik pada Kimberly. "Pecundang."

"BANGS —" Mati - matian dia untuk tak memaki laki - laki itu yang kini hendak kabur.

"Mau kemana lo? Sini!"

Kimberly berlari dan langsung naik ke atas punggung Samuel hingga laki - laki itu hampir saja kehilangan keseimbangannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOULMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang