⚠️harsh wordsHari ini adalah hari kelima ujian tengah semester, Juan yang tengah sarapan pun tak lepas dari bukunya, membaca kembali materi semalam yang sudah ia pelajari.
Di meja makan, Juan hanya duduk seorang diri, dengan ditemani suara dentingan sendok yang menggema.
"Ini den Juan" ucap maid tersenyum, sambil meletakkan segelas susu putih di sebelah piring milik Juan.
Juan pun balas tersenyum "Makasih bi"
Maid itu mengangguk dan hendak pergi sebelum Juan bertanya "Bi, kak Jake udah turun belom?" dengan suara sedikit berbisik.
"Belum den, sepertinya den Jake masih mandi"
"Oh.. gitu ya bi. Mm.. bi, Juan minta tolong siapin sarapan buat kak Jake ya" pinta Juan sopan.
"Tapi den, kan biasanya den Jake langsung berangkat, ndak pernah sarapan"
"Tenang, hari ini Juan bakal paksa kakak buat sarapan kok, bi" Juan tersenyum lebar hingga gigi kelincinya terlihat.
Maid itu terkekeh "Ocee den, bibi bakal siapin, gak pake lama, ngueng~" ujarnya jenaka lalu pergi dengan gaya seolah-olah sedang menaiki mobil.
Juan tertawa dan menggelengkan kepala melihat tingkah maid-nya yang selalu menyiapkan sarapannya di pagi hari, lalu matanya kembali fokus ke buku pelajaran, sambil melanjutkan sarapannya.
Tapi fokusnya buyar kala mendengar suara langkah kaki terburu-buru yang berasal dari tangga, sesuai dugaan Juan, itu kakaknya.
"Kak" panggil Juan.
Jake yang merasa dipanggil menoleh "Kakak, boleh ke sini sebentar gak" lanjut Juan.
Jake terdiam beberapa detik, tumben sekali pikirnya. Tapi ia tetap berjalan menuju ruang makan, menghampiri Juan.
Penampilan Jake terlihat sangat jauh beda dengan sang adik, berbeda karena Juan memakai seragam dengan rapih dan lengkap, sedangkan Jake tidak.
Baju seragam belum dimasukkan, dasi yang masih ia tenteng di tangannya, ditambah lagi Jake hanya memakai kaos kaki putih dan sandal selop berwarna hitam di kakinya, dan yang lebih parah, Jake tak terlihat membawa tasnya.
"Sepatu kakak mana?" tanya Juan saat Jake sudah di hadapannya.
"Di mobil"
"Kakak ga bawa tas?"
"Ngapain, uts doang" jawabnya singkat "Ck, lo manggil gue cuma buat nanya hal gak penting doang?"
"Enggak, aku mau sarapan sama kakak, kakak duduk gih" pinta Juan.
Jake menyatukan kedua alisnya, memastikan ini adiknya atau bukan. Tapi ia tetap menuruti sang adik dan duduk di kursi dekat Juan.
Dengan waktu yang bersamaan pula, datang maid yang Juan pinta untuk menyiapkan sarapan untuk kakaknya.
Setelah maid itu pergi, Juan membuka percakapan "Kakak, aku minta maaf"
Jake yang sudah menyantap sarapannya pun heran "Maaf buat?"
"Maaf karena udah nuduh kakak ganggu Hanni" ucapnya pelan.
"Oh, it's okay, udah lama juga" jawab Jake santai.
"Kakak tau gak, kenapa Hanni diem-diem moto kakak di gedung belakang sekolah?" cicit Juan.
Jake menyudahi acara makannya, sepertinya topik pembicaraan Juan lebih menarik "Kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
schadenfreude [sungjake]
Fanfiction'Yang sama, jangan dibeda-bedakan Yang beda, jangan disama-samakan' 'Kamu boleh mencintainya tapi biarkan dia mencintai pilihannya' [BXB]