Setahun berlalu, Jake dan Ben semakin akrab.Seperti biasa, Jake yang akan berkunjung ke rumah Ben, dan mereka akan bermain bersama. Jake sudah biasa keluar masuk rumah itu, malah seperti rumah sendiri. Semua pekerja pun tak heran lagi dengan Jake, mereka tahu kalau itu teman tuan muda nya.
Jake pun sudah paham dengan semua penghuni rumah itu, yang tak lain ada Mama Ben, 12 maid, 5 tukang kebun, dan 5 penjaga rumah yang Jake takuti, sebab badan mereka yang besar-besar sekali.
Tapi dalam waktu setahun ini, Jake belum pernah sama sekali melihat Papa Ben, dan saudara kembar Ben yang bernama Steve itu. Tapi Jake masa bodo, ia pun sudah senang bermain dengan Ben.
"Tadi guru ku bilang, sekolah ku bakal pergi study tour ke Seoul"
"Huh? kapan"
"Nanti bulan Desember, padahal aku udah bosen ke sana, huftt" Jake merasa kecewa.
"Bukannya bakal seru ya? kan bareng temen-temen"
"Iya juga yaa, pasti bakal seru" Jake yang tiba-tiba sumringah membayangkan.
"Oh iya, bulan Desember kan ulang tahun kamu, sekalian aku beliin kado kamu di sana, kamu mau kado apa"
"Aku mau mainan"
"Tapi mainan kamu kan udah banyak" ucap Jake sambil menunjuk ke arah semua mainan yang sedang mereka mainkan.
"Gapapa, aku suka mainan"
"Jake" ucap Ben memecahkan keheningan
Jake yang sedang asik merakit mainan LEGO nya langsung menoleh
"Aku juga mau pergi ke sekolah, aku bosen diajar sama Miss. Jenita di rumah"
"Tapi kan mama kamu gak ngebolehin kamu keluar rumah" Jawaban Jake tersebut membuat Ben menundukkan wajah nya.
Jake tentu langsung mendekat ke temannya itu "Gapapa Ben, kan ada aku, aku kan temen kamu, aku janji bakal temenin kamu terus selama-lamanya" dengan menyodorkan jari kelingkingnya.
Ben pun menautkan jari kelingking nya ke jari Jake dengan antusias "Aku juga janji, aku bakal sembuh"
Mereka sama-sama tersenyum bahagia, dua anak kecil yang saling berjanji dan memberi kebahagiaan.
✄
"Ben, jumlah nilai UTS ku paling besar!"
"Kamu hebat banget" sambil menunjukkan kedua ibu jari nya.
Jake pun tersenyum bangga "Nih aku bawa cilor"
"Cilor? apatuh?" Ben merasa bingung sebab ia belum pernah mendengar kata itu
"Makanan"
Ben yang melihat Jake sudah melahap, ia pun ikut mengambil satu.
"Sebenernya Bunda gak bolehin aku makan ini"
Ben melotot terheran-heran mendengar ucapan Jake barusan "Kenapa?"
"Kata Bunda ini makanan gak higienis, tapi tadi pulang sekolah aku minta pak Joko berenti sebentar di sekolahan, tapi aku gak tau nama sekolah nya apa"
"Kok kamu tetep mau beli makanan ini?"
"Enak"
"Kamu tau darimana makanan kayak gini"
KAMU SEDANG MEMBACA
schadenfreude [sungjake]
Fiksi Penggemar'Yang sama, jangan dibeda-bedakan Yang beda, jangan disama-samakan' 'Kamu boleh mencintainya tapi biarkan dia mencintai pilihannya' [BXB]