🌚🌚🌚"Bunda, ayo pulang, aku juga mau disayang-sayang sama Bunda"
"Bunda kenapa diem aja, Bunda gak sayang ya sama aku?"
"Bunda jangan pergi lagi"
"Maafin Bunda, sayang"
"Bunda aku mohon jangan pergi lagi!"
"BUNDA"
"BUNDAA!!"
"..."
Steve terbangun dari tidurnya dengan napas tersengal-sengal, begitu banyak keringat yang mengalir di surainya hingga basah, dan satu bulir air mata pun ikut terjatuh membasahi pelupuknya.
Mata Steve mengitari sekitar, menelisik ruangan asing bernuansa biru muda yang bisa ia tebak ini adalah sebuah kamar. Dan benar saja, Steve baru menyadari dirinya sedang berbaring di kasur empuk yang ukurannya sama persis dengan kasur miliknya di rumah.
Steve mencoba untuk bangun "A-Akh" ia meringis kala rasa sakit menyerang di bagian belakang kepalanya.
"Shit- Siapa yang nyuruh lo bangun Steve!" teriak Jake yang tiba-tiba muncul dari pintu kamar dan segera menghampiri Steve.
"G-Gue di mana?" tanya Steve bingung.
"Di kamar gue! protesnya nanti aja, mending lo istirahat dulu gak usah banyak tingkah" tutur Jake.
"L-Lo siapa?"
"Hah? ya gue Jake lah"
"Jake siapa?"
"Steve?" Jake mulai keheranan "Gak usah becanda, gak lucu"
Steve tak membalas, matanya sibuk untuk mengenali seisi ruangan itu.
"Steve"
"Woi, Steve"
"Anjir! lo beneran amnesia?" Jake diserang panik.
Dengan ligat Jake mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Jay "Liat, lo pasti kenal kan?" Steve hanya melihat dan menggelengkan kepalanya.
Jake menggeser galerinya dan terpampang foto Evan "Ini, lo pasti tau kan orang ini?!" lagi-lagi hanya gelengan kepala yang Jake dapatkan.
Jake makin panik, kini ia menuju rak buku untuk mengambil sebuah album foto, dan menunjukkan foto satu kelas di hadapan Steve "Paksain ingetan lo Steve, lo pasti tau salah satunya kan?" tanya Jake dengan wajah khawatirnya.
Tapi lagi-lagi Steve menggelengkan kepalanya, membuat Jake ingin menangis sekarang juga "Cuma digebuk pake balok doang masa lo langsung amnesia sih" ucapnya sedih.
Buru-buru Jake langsung menelpon Jay dan kawan-kawan, untuk memberi info kalau Hegenya sudah lupa ingatan.
Jake bergumam tak jelas selagi menunggu Jay mengangkat teleponnya, di sela-sela itu pula Jake mendengar Steve yang tertawa kencang, menertawai dirinya.
"Bangsat. lo ngibulin gue?!" Steve tak menjawab, masih asik menertawai Jake.
'plak'
KAMU SEDANG MEMBACA
schadenfreude [sungjake]
Hayran Kurgu'Yang sama, jangan dibeda-bedakan Yang beda, jangan disama-samakan' 'Kamu boleh mencintainya tapi biarkan dia mencintai pilihannya' [BXB]