Anak kecil berumur 10 tahun bernama Jake, terlihat sedang berjalan santai di komplek perumahan mewah yang terletak di pertengahan kota. Sore yang cerah membuat Jake ingin berkeliling di komplek perumahan baru nya. Benar, Jake merupakan warga baru di tempat itu.Jake yang memang anaknya super aktif macam kucing oren, dengan rasa sokab-nya menyapa semua orang yang sedari tadi berpas-pas an dengannya.
"Haloo om"
"Tante anjingnya lucu, namanya siapa?"
"Eh aku anak baru lohh, boleh kenalan gak"
Kira-kira seperti itulah contohnya.
Sampai ada yang menarik perhatiannya.
Di depan rumah yang bisa terbilang paling mewah di komplek tersebut, rumah Jake pun kalah mewah.
Jake melihat anak yang memakai pakaian serba tertutup, bahkan anak tersebut memakai kacamata hitam, sedang berusaha menghindar dari sinar matahari."Eh, kamu gak gerah pake baju kayak gitu?" tanya Jake dengan rasa ingin tau nya yang besar
Anak itu kaget karena Jake yang tiba-tiba nongol di hadapannya, sambil menggeleng kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Jake tadi.
"Kamu ngapain duduk di tanah kayak gitu, terus ini rumah kamu? kok kamu gak masuk, kamu nakal yaa, kamu lagi dihukum yaa sama ayah bunda kamu, kamu harus terima itu, aku juga kalo nakal gak dibolehin masuk rumah sama bunda aku, makanya sekarang aku gak nakal lagi, soalnya kalo aku nakal lagi kata bunda, aku mau diusir-"
"Perih.." cicit anak itu.
"Hei kenapa?" tanya Jake mulai panik.
"T-Tolong pencetin itu"
Jake yang paham kemana arah yang ditunjuk anak itu, langsung menekan bel rumah mewah tersebut.
Berulang kali Jake tekan benda itu, barulah gerbang yang super besar dan tinggi itu muncul seorang maid yang memasang wajah bertanya-tanya."Cari siapa dek?"
Jake langsung menunjuk anak yang sedang menahan sakit di bawah pohon itu.
"YATUHAN!! NAK BEN!!!" maid itu berteriak.
"NAK, TOLONG AMBILKAN KURSI RODA CADANGAN DI DEKAT GARASI"
Tanpa lama, Jake mendorong kursi roda itu sambil tergopoh-gopoh.
Jake melihat anak itu dibawa masuk ke dalam rumah, dengan tingkat percaya diri yang tinggi, Jake pun ikut masuk ke rumah itu.✄
"...harus lebih perhatikan nak Ben, jangan sampai hal ini sampai terulang lagi, kalau begitu saya permisi" ucap dokter.
Setelah dokter itu benar-benar pergi, seorang wanita cantik menyedekapkan tangannya "Kenapa kamu ngelakuin itu" tanya nya dengan nada dingin.
"MAMA TANYA KENAPA KAMU NGELAKUIN ITU BENJAMIN SATYAKALA?!"
"A-Aku bosen di rumah terus maa"
Terlihat wanita itu menekan pangkal hidungnya
"Mama tau kamu mau keluar rumah sayang, tapi dengan keadaan kamu yang seperti ini-""kenapa? KENAPA MAA? KENAPA AKU GAK KAYAK STEVE"
"Aku juga mau ikut mama sama papa keluar negeri, aku mau jalan-jalan sama mama papa, aku juga mau punya banyak temen kayak Steve"
"T-Tapi kenapa aku gak bisa ngerasain itu semua maa?" ucap Ben terisak.
"Kenapa aku selalu sendirian.." lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
schadenfreude [sungjake]
Fanfiction'Yang sama, jangan dibeda-bedakan Yang beda, jangan disama-samakan' 'Kamu boleh mencintainya tapi biarkan dia mencintai pilihannya' [BXB]