Pesky

1K 111 25
                                        






"Tes.. tes.. Halo semuanya, selamat siang. Balik lagi nih sama kita 'pence' PENYIAAARR.. KECEE..!"

"Gue Willo"

"Gue Riki"

"Seperti biasa kami bakal nemenin kalian istirahat, sambil ngobrolin curhatan kalian. Yang ada di kafetaria, yang ada di kelas, yang ada di taman, dimanapun kalian berada, kalian semua jangan lupa bahagia"

"Waduh, kayaknya hari ini banyak banget nih yang kirim pesan anonim, ya gak rik"

"Bener banget will.."

"..."

Semua speaker di lingkungan sekolah sudah berbunyi, tanda jam istirahat. Suara yang bersumber dari ruang club multimedia, yang akan terus bersuara hingga satu jam kedepan.

Suasana kafetaria sudah sangat ramai, terlihat Jake dan Ben sedang mencari meja kosong, karena keduanya sudah membawa makan siang mereka masing-masing.

"Disitu aja yuk" ajak Ben yang melihat meja kosong.

"Boleh" setuju Jake.

Mereka menghampiri meja kosong itu, meja yang posisinya berada di tengah-tengah kafetaria. Hanya satu senti lagi nampan itu menyentuh meja, tiba-tiba ada suara yang menyapa mereka berdua.

"Ben, gabung" suara itu berasal dari kembaran Ben, alias Steve.

"Eh apaan lo maen gabung-gabung aja" Jake tak terima, malas sekali kalau dirinya semeja dengan Steve.

"Gue ga minta pendapat lo" jawab Steve tak mau kalah.

"Masalahnya lo bawa warga banyak, emangnya muat ni meja buat 5 orang" ucap Jake dengan nada yang tinggi.

Warga yang dimaksud Jake itu Evan dan Jay.
Daritadi mereka diem, sekarang saling tatap, padahal meja itu muat sampai 6 orang.

"Gue gamau ya, sempit-sempitan" ketus Jake.

"Lo nya aja kali yang gendut" jawab acuh Steve, tanpa melihat konisi wajah Jake yang sudah melototkan matanya.

"Anjing lo!"

Baru saja Jake ingin melayangkan bogeman, tapi ditahan Ben. "Udah Jake, orang-orang lagi makan siang"

Akhirnya mereka semua tetap duduk di satu meja, dengan Jake yang terus-menerus menatap nyalang ke Steve. Bukannya takut, Steve malah berdecih "ga ada serem-serem nya" batinnya, lalu ia mulai menyantap makanannya.





"....Iya bener banget rik, kita gak boleh egois dalam mencintai seseorang, kalo bukan kita orang yang dia mau, kita harus belajar apa itu arti keikhlasan, aseeekk"

"Aseeek.. nah ada lagi nih pesan buat Jake 11 IPA 1, katanya 'Jake mau gak jadi pacar aku' aduhh.. banyak banget fans nya Jake 11IPA1, harap mengantri ya kalian ahaha.."

Jake yang sedang menyantap suapan terakhirnya itu tersenyum bangga, seakan semua orang harus mendengar itu dan menyadari kalau dirinya memang yang paling ganteng se alam semesta ini.

"....Pesan anonim yang terakhir gess, markica mari kita bacaaa.. 'aku seneng banget liat kak Jake sama kak Steve, kenapa kalian ga pacaran aja'"




MUNCRAAATTTT.

Basah sudah, muka sama baju Steve gara-gara semburan Jake.

Mendadak kafetaria hening, semua mata tertuju pada meja mereka, dengan keadaan Steve yang basah, kayak abis dimandiin.

Steve meremat kuat-kuat sendok di genggamannya, menaruh sendok itu dengan kasar, menghasilkan suara dentingan yang cukup kuat. Lalu ia buka Jas nya untuk mengelap wajahnya yang basah, Steve pun berdiri, masi dengan keadaan kafetaria yang hening.

schadenfreude [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang