Nilai UTS sudah keluar dari dua minggu yang lalu, sekarang waktunya semua murid mendapat kabar gembira kalau sebentar lagi akan ada festival tahunan di sekolah mereka. Di mana festival tersebut adalah festival sekolah yang paling besar dan terkenal di kalangan sekolah lainnya.Tentu, seluruh siswa sangat bersemangat untuk menyiapkan acara tersebut, sebagaimana sekolah akan mereka sulap menjadi tempat yang paling seru untuk dikunjungi nantinya.
Namun, untuk saat ini ada satu murid yang terlihat murung setelah pengumuman festival, Jake yang terlihat bosan sedang menendang-nendang batu kerikil di bawah pohon belakang sekolah.
"Ck. Apa coba maksudnya, dia nyuruh gue buat tunggu di sini" Jake bergumam tak jelas.
Kali ini Jake mengeluarkan benda kotak dari sakunya, dan mengambil sebatang rokok. Tangannya meraba ke seluruh badan untuk mencari pemantik, tapi ia baru ingat kalau benda itu sedang disita Steve.
Jake berdecak lagi "Sialan. Awas aja lo ya, dasar keras kepala" ucapnya kesal.
"Maksud lo, gue?" Suaranya berasal dari seseorang yang baru saja datang menghampiri Jake.
Jake melirik tajam ke Steve "Ngapain lo ke sini" ketusnya.
"Buset, ketus amat sih, cantik"
Jake makin dibuat kesal "Bacot. Balikin korek gue"
Steve mengambil pemantik itu dari saku celananya dan menyodorkannya ke Jake, tapi saat Jake ingin mengambil benda miliknya itu, Steve kembali menarik tangannya, mengerjai Jake "Cium gue dulu" ucap Steve dengan watadosnya.
"Lo gila?!" Jake sangat syok.
"Ehehe becanda" Steve masih dengan watadosnya "Sorry ya Jake, tadi gue harus ke ruang osis dulu nemuin Ansel, soalnya kan dia ketua pelaksana festival tahun ini"
"Hm."
"Lo ngambek sama gue?"
"Ga."
"Kan gue udah minta maaf sama lo, Jake"
Jake menoleh ke Steve "Yaudah, terus?"
Steve mengerutkan kedua alisnya "Lo kek anak kecil, tau ga"
Jake tak terima "Maksud lo? lo pikir enak nunggu di sini sendirian, lo pikir gue juga ga ada kegiatan lain selain nungguin lo, yang seharusnya gue harus nemuin temen-temen kelompok festival gue, malah kayak orang tolol nungguin lo di sini, gue sendiri aja gatau urusan apa yang buat lo sampe harus nemuin si Ansel, dan lo masih nanya gue ngambek apa enggak? harusnya lo ngaca, di sini yang kayak anak kecil tuh siapa!"
"Jake-"
"Apa? gue bener kan?" ketus Jake.
"Jake maafin gue, tapi lo harus dengerin gue dulu"
Jake hanya bisa menghembuskan nafas kasar, Steve keras kepala sekali.
"Maaf kalo gue suruh lo buat nunggu di sini, gue sengaja nemuin Ansel buat minta ganti kelompok"
"Biar gue sekelompok sama lo" lanjutnya.
Jake menoleh ke Steve "Emang bisa?"
Steve mengangguk sambil tersenyum.
"Emang dia ga curiga sama lo?" tanya Jake penasaran.
"Aman kalo sama gue mah" jawab Steve songong, Jake pun berdecih.
"Di kelompok kita juga ada Evan, Jay, sama Ben" dengan nada kecil di akhir kalimat.
"Serius lo?" tanya Jake antusias, dan mendapat anggukan dari Steve "thanks ya!" Jake bersemangat hingga reflek memeluk manusia di depannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/348998838-288-k540985.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
schadenfreude [sungjake]
Fanfiction'Yang sama, jangan dibeda-bedakan Yang beda, jangan disama-samakan' 'Kamu boleh mencintainya tapi biarkan dia mencintai pilihannya' [BXB]