TW - 22

1.3K 191 25
                                    

Rony masih menunggu jawaban dari syabil. Hatinya benar-benar dag dig dug, dia berharap jika syabil dapat memberikan kesempatan bagi dirinya untuk membuktikan kesungguhan cintanya. Namun rony juga tidak ingin memaksa syabil.

"Ron.." ucap syabil

"Iya.." jawab rony

"Sebelumnya aku terima kasih banget sama kamu karena kamu dateng kesini dan meminta izin secara langsung sama aku dan keluarga aku. Tapi seperti yang sudah kamu tahu sedikit banyaknya kehidupan aku di masalalu. Bagi aku gak mudah untuk menyembuhkan luka ini ron. Aku sendiri pun gak tau kapan luka ini akan sembuh dan kapan hati aku siap membuka lembaran baru untuk laki-laki lain. Aku tidak mau memberikan harapan untuk kamu, jika aku sendiri merasa tidak yakin dengan hubungan ini." ucap syabil

"Ron, aku percaya dan aku yakini kamu adalah laki-laki baik. Aku bisa lihat dari sikap kamu ke aluna. Tapi, walaupun kamu bilang diri kamu ataupun orang tua kamu tidak ada masalah dengan banyaknya perbedaan diantara kita terlebih lagi masalalu aku. Tapi aku merasa tidak pantas bersanding dengan kamu. Kamu masih muda, tampan, berpenghasilan, rasanya tidak pantas untuk aku wanita yang usianya diatas kamu dan juga single parent dengan satu anak. Aku terlalu takut mendengarkan apa kata orang nanti jika kita bersama ron." lanjut syabil

"Aku tahu luka kamu itu tidak mungkin secepat itu sembuhnya tapi aku yakin jika ada seseorang yang berniat membantu kamu untuk menyembuhkan luka itu, pasti semuanya akan bisa sembuh seiring berjalannya waktu. Dan untuk apa kata orang, aku tidak peduli orang mau bilang apa tentang hidup kita. Kita cuma punya dua tangan dan satu mulut, tidak akan bias membungkam mulut-mulut orang diluar sana yang ingin bicara buruk untuk kita. Buat aku selagi aku bisa bahagia dengan hidupku dan tidak menyusahkan orang lain, kenapa aku harus pusing dengan kata-kata orang." ucap rony

"Maaf ron, tapi aku gak bisa. Kamu tidak akan paham dunia aku. Dan kamu gak paham gimana rasa sakitnya aku dan sulitnya aku untuk memulai kehidupan aku dari awal lagi." ucap syabil

"Aku tidak akan mengerti dunia kamu karena kamu tidak mengizinkan aku masuk ke dalam duniamu dan kamu tidak mengizinkan aku untuk membantumu menyembuhkan semua luka yang pernah terjadi dalam hidup kamu." ucap rony

"Syabil, semua manusia yang ada didunia ini tuh gak ada yang sempurna. Gak semua orang bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, terkadang ada orang yang bisa menyelesaikan masalahnya karena bantuan seseorang. Aku tidak memaksa kamu untuk membalas perasaan aku, tapi jika aku boleh meminta sama kamu. Izinkan aku masuk dalam duniamu, biarkan aku membantu menyembuhkan lukamu walaupun tidak sempurna. Kalau memang nantinya kehadiran aku tidak merubah apapun dalam hati kamu, aku akan pergi dari hidup kamu. Aku tidak ingin kalah sebelum berperang, aku tidak ingin menyerah sebelum aku berjuang. Karena kita tidak akan tahu hasilnya jika kita belum mencobanya" ucap rony

Syabil hanya terdiam mendengar ucapan rony. Sejujurnya syabil senang jika berada didekat rony apalagi jika melihat interaksi antara rony dan aluna, itu membuat hati syabil tenang dan bahagia.

Tapi jujur syabil juga masih takut untuk membuka hatinya kembali, dan dia takut suatu saat nanti perbedaan diantara dirinya dan rony akan menjadi sebuah masalah yang besar. Syabil tidak ingi kejadian buruknya di masalalu akan terulang lagi.

"Maaf ron. tapi jujur aku masih belum siap.." ucap syabil menunduk karena tak enak dengan rony

Rony menghembuskan nafasnya pelan. Dia tidak ingin memaksa syabil, dia harus menerima apapun yang syabil jawab.

"Iya aku terima semua keputusan kamu. Aku tidak akan memaksa, kalau memang kamu belum siap untuk membuka hati kamu ataupun kamu belum siap menerima aku masuk lebih jauh lagi ke dalam hidup kamu, aku terima. Terima kasih untuk jawaban kamu ya, setidaknya aku lega karena aku sudah menyampaikan niat baik aku kesini." ucap rony dengan senyumnya walaupun ada kesedihan disana

"Ya sudah kalau begitu, rony pamit pulang dulu ya bu, powl, syabil." ucap rony

"Gua panggil aluna dulu ya" ucap paul lalu pergi kekamar aluna

************

Rony kini sudah didepan mobilnya dan ingin beranjak pulang, tidak dapat dipungkiri hatinya sakit mendengar jawaban syabil. Tapi apa boleh buat, itu sudah keputusan syabil. Kalaupun rony memaksakan keinginannya, pasti hasilnya tidak akan baik untuk dirinya dan juga syabil.

"OM GANTEEENG.." teriak aluna berlari kearah rony dan memeluknya

"Hai peri kecil" ucap rony menggendong aluna

"Om ganteng mau pulang? om ganteng tidak ingin belmain dulu sama aluna?" tanya aluna sedih

"Iya sayang, om ganteng harus pulang dulu. Om ganteng masih ada urusan lain. Tapi om ganteng janji nanti kalau urusan om ganteng udah selesai, om ganteng kesini lagi dan kita main yang lama. Gimana?" tanya rony sambil merapihkan rambut aluna

"MAUUU.. Janji ya om" ucap aluna sambil memberikan kelinkingnya

"Janji peri kecilnya om ganteng." ucap rony menautkan jari kelingkingnya

"Ya udah, om ganteng pulang dulu ya." ucap rony

"Iya. Om ganteng hati-hati ya nyetilnya.." ucap aluna

Cupphhh

(Aluna mencium pipi rony)

"Duh bikin makin semangat dicium sama peri kecil ini" ucap rony

Cuphh

Cuphh

Cuphh

Rony mencium kening, pipi kanan dan kiri aluna.

"Om pulang dulu ya" ucap rony

"Iya om" ucap aluna

Rony menurunkan aluna dari gendongannya

"Dadah..." ucap rony pada aluna

"Dadah om ganteng" balas aluna

Rony segera masuk mobil dan menjalankan mobilnya pergi dari rumah syabil. Sedangkan syabil hanya menatap sedih kepergian rony dari rumahnya.

"Kenapa hati aku sakit sekali rasanya" lirih syabil dalam hati

"Maafin aku Ron, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik daripada wanita seperti aku" lanjut syabil dalam hati dengan wajah yang sedih

"Nak Rony laki-laki yang baik, ibu senang melihat dia apalagi jika sudah bersama Aluna hati ibu tenang sekali melihat mereka. Tapi semua ini bukan hanya tentang ibu dan Aluna, tapi kamu yang menjalani. Semoga kamu tidak salah mengambil keputusan ya nak" ucap narita sambil mengelus lengan syabil

Syabil hanya diam dan merenungi setiap ucapan ibunya.

"Sudah ayo masuk" ucap ibunya yang sudah masuk ke dalam rumah terlebih dahulu

Syabil hanya menatap kearah gerbang rumahnya dan memastikan jika Rony sudah benar-benar pergi dari rumahnya.







Hallooooo

Mari lanjutttt hehe

Mulai sepi ya?? Komen dong seru-seruan kalo sepi aku mager nulis 😂

Bisa ga vote sampe 300 komen 50 hehe

Kalo bisa besok lanjut 🤭✌️

Segini dulu aja yupss

Sampai jumpa lagi

Selamat membaca 💕

Teduhnya WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang