Prolog!

283 13 1
                                    

Ini bukan kisah cinta buta nan romantis yang selalu dielu-elukan setiap pasangan!

Bukan pula kisah cinta perjodohan yang memiliki latar belakang miris apalagi berakhir tragis. 

Cerita ini tidak akan membuat emosimu naik turun!

Kamu tidak perlu menyiapkan tisu untuk menyusut air mata!

Cukup siapkan kesabaran saja, karena mungkin beberapa tokoh di sini akan mengujinya! 

Selamat membaca!

**

"Uuuh, Kak Dewa ganteng banget, ya!" puji seorang gadis berhijab kuning yang duduk di dekat jendela. Matanya senantiasa melihat ke arah selasar kampus, tempat seorang mahasiswa bertubuh tinggi atletis yang sedang ia bicarakan. 

"Pinter, beasiswa, ganteng, pokoknya sempurna banget, ya ...!" 

"Cewek yang dapat dia pasti beruntung!" 

Para mahasiswi yang sedang mengintip itu memuji si pria tampan yang sedang lewat. Sudah namanya adalah Dewa, benar saja ... dia selalu dipuja-puji bagai Dewa. 

"Hei, kalian dengar, tidak? Rumornya, Kak Dewa itu sudah menikah secara siri!" 

"Haha! Yang benar saja! Istrinya pasti beruntung banget, jadi penasaran ... secantik apa, sih, istrinya?" 

Tiba-tiba saja, salah seorang mahasiswi dengan rambut sedikit ikal, panjang, berkulit kuning langsat pun menimpali dengan wajah keki. "Cewek itu cantiiiiiiiiiiik banget! Tapi dia enggak beruntung! Nasibnya apes, kalau nikah sama si ketua BEM!" 

Semua mahasiswi yang ada di sana pun menoleh padanya. 

"Biasa aja kali, Pris!"

"Emang kamu kenal sama istri Kak Dewa ...?" 

.

.

"Emmm ... aku ...." 

Istri Simpanan Ketua BEM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang