Suasana masih canggung. Meski Dewa saat ini telah berbusana lengkap, Priska masih enggan melihat ke arah suaminya. Bahkan berada di satu ruangan pun tak mau.
"Hey, kamu mau makan, enggak?" teriak Dewa dari arah dapur. Pria itu menengok ke belakang, untuk melihat Priska yang sedang berada di ruang tengah.
Gadis dengan rambut panjang bergelombang itu tak menggubris ucapan Dewa. Dia masih terdiam, mengunci bibirnya dengan rapat dan enggan menengok ke arah dapur.
"Woy!" Suara bas itu mendekat dan membuat Priska berjingkat sejenak.
Gadis itu pura-pura tak mendengar, meski sebenarnya ia agak terkejut.
"Bantuin! Masa aku yang masak, sih? Di mana-mana juga yang masak itu istri!" tegur Dewa pada Priska. Dia berdiri di samping sofa tempat istrinya itu sedang duduk sambil menyembunyikan wajah.
"Cepat!" paksa pemuda tersebut dengan sedikit menyenggol tangan gadis yang cemberut itu.
"Kamu enggak mau, nih? Beneran!" tanya Dewa sekali lagi untuk memastikan.
Karena Priska diam saja, Dewa pun beranjak dari tempat itu.
"Kalau lelenya nggak gede-gede aku mau bantu!" teriak Priska tanpa beranjak dari tempatnya.
Dewa pun menoleh ketika mendengar jawaban Priska. Dia tersenyum dari kejauhan. "Ini ada kok yang kecil!"
"Bener?"
Pria itu hanya mengangguk untuk memastikan.
Gadis itu pun merapikan kembali anak rambut yang menghalangi wajah dan sekedar menyelipkan ke balik telinga.
"Emang, yang kecil mana?" tanya Priska saat mendekat dan berjalan menuju dapur.
"Ada! Kamu bantu aku cuci yang udah mati aja!" titah Dewa sambil menunjuk pada ikan-ikan yang telah terpotong dan disimpan di dalam sink.
"Ih masih gerak-gerak, aku takut ah!" Priska enggan dan bergidik.
"Nanti juga diem lama-lama! Udah cepet nanti dibumbuin dan digoreng!" titah Dewa yang saat itu masih memukul kepala lele lainnya menggunakan penumbuk batu.
"Itu juga gede! Yang kecil mana? Aku mau yang kecil aja," ujar Priska sambil bergidik dan melipat kedua tangannya.
Brak!
Priska melompat terkejut saat Dewa menggebrak kepala lele.a
"Kasian itu!" tuturnya sambil menunjuk-nunjuk pada lele.
"Biar mati, nanti langsung dipotong." Dewa mengusap dahi menggunakan lengan bajunya.
"Katanya ada yang kecil?" tanya Priska lagi sambil berdiri agak jauh dari Dewa.
Dewa melepaskan batu penumbuk dari tangannya. "Kamu serius mau yang kecil?"
Dengan wajah polos, Priska mengedip-ngedipkan mata dan mengangguk.
"Ada, sih!"
"Mana?"
"Tapi jangan disenggol, yang ini kalau disenggol nanti jadi gede banget!" Senyum jahil Dewa pun terbit setelah mengatakan kalimat tersebut.
Wajah menyebalkan Dewa itu membuat Priska langsung memerah dan berlari begitu menyadari arti kiasan dari 'Lele' yang dimaksud oleh suaminya.
"Kak Dewa!" Gadis itu kembali berteriak sambil berlari menjauh.
"Priska, masih mau enggak?" Dewa tertawa jahil dari arah dapur.
"ENGGAK!"
"Kamu udah lihat, kan, tadi? Masih kegedean ya buat kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Simpanan Ketua BEM!
RomanceMungkin dia bukan jodohku! "Kalau begitu kenapa kita nikah?" "Please, deh! Asal jangan Kak Dewa!" . . . Memohon agar perjodohan ini dibatalkan? Hah! Jangan mimpi Priska! "Jelaskan sama mama papa, kenapa kalian berdua di kamar seperti ini!" "Mama...