01.30

20 5 4
                                    

Assalamu'alaikum gaess

Support dongg!!

Spam komen dann votee!

Jangan lupa kasih saran!

💗Happy Reading💗

***

"Gue pengen sahabatan sama Lo Na..." Lirih Alexa sembari menatap netra brown Arina dalam-dalam.

"Gue... Nggak salah denger kan?" Ucap Arina yang terlihat tidak percaya. Karena kedua kalinya Ia mengenal seseorang yang seperti Alexa, yaitu Arkha.

"Nggak lah, gimana? Mau engga?" Pertanyaan Alexa terlihat sangat mendesak bagi Arina.

"Emm... Temenan dulu aja? Okay?"

Disaat Alexa ingin mengajak Arina untuk pergi, Arkha mendatangi mereka. Sehingga Arina menolak ajakan Alexa.

"Arkhaa... Gimana? Masih lama nggak?" Rengek Arina tidak sabar.

"Nggak, ayo ke rooftop dulu aja! Loh-" Pandangan Arkha tertuju dengan seorang wanita yang sebaya dengan Arina. Namun sebelum Ia menanyakan hal itu, Arina terlebih dahulu menempelkan jari telunjuknya di bibir Arkha. Mengisyaratkan untuk diam.

"Dia Alexa! Temen baru aku!" Arina menyunggingkan sebuah senyuman yang terlihat begitu imut untuk Arkha. Hingga Arkha terpancing mencubit pipi Arina.

"Iih, imut banget kamu!" Puji Arkha dengan kekehan kecil.

***

Setelah semua murid berkumpul di rooftop, seorang laki-laki paruh baya memulai pembicaraan dengan beberapa kalimat sambutan. Semua murid terkumpul dengan kelompoknya masing-masing. Di ujung rooftop terdapat kelompok Nisa. Sedangkan Arina bersama Arkha begitu juga Alexa.

Beberapa guru lainnya menjelaskan bagaimana runtutan acara esok hari. Terdapat dua guru yang mengurus semua makan malam untuk para murid. Bahkan ada kepala sekolah yang asyik bermain dengan putrinya, Tsamara, dimana sekelilingnya juga terdapat Nisa dan ketiga temannya.

"Astagfirullah.... Ini kenapa sih perut gue mual mulu Ya Allah..." Batin Arina dalam hati karena merasakan mual di perutnya sedari tadi siang.

"Na, malamnya indah banget ya?" Ucap Arkha secara tiba-tiba.

"Iya... Malamnya bagus banget... Akh..." Arina kembali merintih kesakitan disaat rasa sakit di kepalanya mulai menyiksa bersamaan dengan perutnya yang masih mual.

"Na?" Arkha mendekap Arina didalam pelukannya berharap bisa menenangkan Arina. Sedangkan Alexa pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kha... Alexa kemana?" Tanya Arina disaat Ia tidak mengetahui keberadaan Alexa disekeliling nya.

"Gatau, nanti gue cariin! Pusing lagi?" Arkha tidak peduli dengan tatapan guru yang tengah menjelaskan di depan. Ia hanya memikirkan bagaimana caranya agar rasa sakit yang dirasakan oleh Arina bisa dinetralisir.

"Ka! Nih gue bawain obat buat Arina!" Tiba-tiba saja Alexa datang membawa beberapa obat untuk Arina.

"Obat ap- hah? Migrain? Na?" Setelah Arkha mengetahui apa nama obat tersebut, Ia segera menoleh ke Arina yang masih di dekapan Arkha. Sedangkan Arina hanya berpura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi.

"Akh... Kaa!" Semakin Arina mencoba untuk duduk, semakin sakit pula kepalanya.

"Ya Allah..." Batin Arina sambil memejamkan mata untuk kembali menetralisir rasa sakitnya.

SPECIAL GIRL AND A LITTLE WOUND (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang