Menceritakan tentang seorang gadis yang spesial, namun hidup nya tak pernah luput dari yang namanya secuil luka. Arina Putri Asyifa, yang hidupnya penuh dengan banyak rintangan dan penuh drama. Untuk selengkapnya silakan membaca karya aku. Jangan lu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keep smiling girls! Tetap semangat!"
ArkhavaRaefan
🎂🎂🎂
"Na! Lihat! Ada itu!!" Pekik Arkha disaat mengetahui didepannya ada seekor monyet kecil sedang meringkuk mendekati keberadaan Arkha.
"Hihihihi! Lo takut sama monyet Kaa?" Sedangkan Arina hanya bisa terkekeh melihat tingkah laku Arkha.
"AAAAA! INA!" Arkha berteriak histeris ketika monyet kecil tersebut mendekat dan menerkam pelan tangan Arkha yang menenteng totebag Arina.
"HAHAHHAHA!" Arina tertawa lepas melihat kelakuan Arkha.
"Ya Allah Na! Kampret Lo!" Pekik Arkha kembali sambil memukul monyet tersebut agar berlari menjauh darinya.
"Hihihi! Lagian lo sih! Bisa-bisanya takut sama monyet!" Ejek Arina kemudian.
"Udah ah ayok kesana! Gue mau main kuda-kudaan sama lo!" Ujar Arkha sambil menarik tangan Arina agar mengikuti langkahnya.
Setelah mereka sampai di tempat yang dituju, Arina mendekati sebuah wahana. Dimana ada carousel dengan beberapa anak kecil didampingi oleh orang tuanya.
Arina menatap sekilas di ujung taman. Terdapat Nisa dan beberapa teman yang sekelompok dengannya, sedang membicarakan hal seolah begitu penting. Namun Arina mengabaikannya karena tidak mau waktu senang-senang nya terganggu karena mengurus manusia tak tahu akhlak seperti mereka.
"Iih! Arkha kok ngefotoin gue diem-diem sih! Pasti jelek hasilnya!" Ucap Arina yang menyadari jika ada Arkha yang sedang memotret nya diam-diam.
"Hehehe maaf ya cantik, nanti Gue beliin eskrim deh! Okey?" Elak Arkha dengan iming-iming sebuah eskrim.
"AAAA! MAUU! POKOKNYA MAU!" Arina selalu bersemangat apabila ada iming-iming eskrim.
"Nah! Good girl, tapi jangan sampai lupa minum obatnya! Biar nggak kambuh lagi!"
Arina yang dibilang seperti itu oleh Arkha hanya bisa terdiam. Karena menurutnya minum ataupun tidak sama saja.
Setelah puas bermain wahana carousel, mereka berkeliling dan saling memotret. Seorang Guru memberi sebuah pengumuman.
"ANAK-ANAK SEMUA BANTU BAPAK! BAPAK DAPAT LAPORAN DARI TSAMARA, JIKA NISA MENGHILANG." Seru sang guru.
"WHAT? NISA ILANG? WHAT THE FUCK?" Pekik Arina sambil menatap Arkha bingung.
