mereka berdampingan dengan mayat yang dihidupkan kembali.
Tentang Penari Ballerina dimana akan mengikuti kompetisi Internasional Dance yang akan diadakan di Thailand untuk mewakilkan Indonesia. Beberapa Siswi dari SMA MERPATI SILA LIMA ditunjuk untu...
Rumah yang dulunya penuh warna kini telah hancur dan bertabur bunga duka. -Keci Van Dijk-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jakarta, 2022
Pesawat Garuda Indonesia dengan rute London - Jakarta berhasil landing pada Bandara Soekarno-Hatta tepat pukul 17.00 Wib dengan jarak tempuh penerbangan yang memakan waktu 19 jam tanpa adanya transit.
Si gadis pemilik mata elang nan tajam dengan rambut pirang yang dimodel pitgails disambut hangat oleh kedua orang tuanya. Temu rindunya terobati. Lehernya yang telanjang merasakan merinding ketika terkena angin di Jakarta. Rasanya, seperti sama saat berada di sekolah London waktu lalu. Padahal ini masih sore.
Dan kini, mereka bertiga mulai meninggalkan area bandara untuk menuju rumah. Tarikan napas Keci ketika menatap grup chatting yang sudah terbengkalai membuatnya melamun.
Bagaimana di sana, Tio dan Bagus keluar dalam grup chatting-meninggalkan Keci Van Dijk seorang diri bersama nomor mati milik Asavella, Harta, dan Mutiara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berbicara tentang Tio dan Bagus. Kedua laki-laki itu usai kejadian ini memutuskan akses. Tio memilih melanjutkan sekolah di Surabaya. Sementara Bagus? Dia pindah pulau yang sangat jauh tak lain juga penghasil cengkeh yaitu Maluku.
Keci mengirim beberapa pesan untuk menanyakan kabar. Sayang sekali, nomor mereka sudah ganti.
"Haruskah Asing?" lirih Keci seraya menatap layar ponselnya yang masih menggunakan wallpaper dengan penari ballerina.
Widya yang merupakan Ibu Keci berdarah Jawa bagian Klaten ini hanya bisa melihat anaknya yang masih melamun akan trauma dan perpisahan yang tidak ada kebahagiaannya. Bahkan Ayah Keci Edwin Van Dijk merasa sedih karena senyum dari putri satu-satunya tidak lagi terbit seceria sedia kala.
Tepat pukul 17.39 Wib mereka telah sampai di rumah. Keci segera turun-tanpa meminta izin ke Widya dan Edwin. Gadis berpakaian rajut hitam polos dengan celana jeans hitam langsung pergi begitu saja.
