5. Bukan Manusia

28.2K 1.6K 207
                                    

bisa masuk harus bisa keluar atau keluar dengan kecacatan dan menumbalkan banyak jiwa.
-Ballerina Berdarah-

-Ballerina Berdarah-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‼️‼️‼️

hayooo, jam berapa kalian membaca ini?
ingat kata-kata di atas adalah peringatan.

‼️‼️‼️

Hal yang telah ditunggu-tunggu pun tiba juga. Bagaimana Keci Van Dijk yang dulu duduk dibangku kelas Paling Unggul langkahnya kini hanya bisa berbelok pada kelas paling pojok dengan pencahayaan redup. Memakai lampu otomatis yang dimana saat ada seseorang berjalanlah lampu itu akan menyala dan kembali mati saat tidak ada siapapun.

Bisik telinga ke telinga lain dengan pandangan yang terlempar seperti sedang membicarakan Keci Van Dijk. Saat itu, Keci hanya bisa menatap tanpa menegur untuk berhenti membicarakannya.

Hingga langkah tersebut telah berhasil membawanya pada kelas dengan tag X IPA 9. Hal paling tidak terduga ialah kembali ke tempat yang sama namun dengan yang baru dari suasana bahkan orangnya.

Keci menatap salah satu siswi yang asing baginya. Untuk mendeskripsikannua, Keci cukup melihat penampilan dari rambut berwarna platinum blonde sedada penuh berantakan, jepit berbentuk panda diletakkan dijepotkan pada seragam, mata dengan kantong panda yang menunjukkan ia tidak tidur seperti seharian.

Almamaternya bahkan tidak dipakai. Ia menatap ruang kelas tanpa berniat masuk.

"Kenapa lo gak masuk?" Pertanyaan yang begitu pantas di tuangkan daripada membuat kepala berisik sendiri.

Gadis dengan tag name Amabel Ava hanya menoleh. Menatap Keci lalu kembali menatap pintu dari kelas mereka.

Amabel melangkah mundur dua kali-caranya seolah ingin berlari kabur dari kelas tersebut. Di kala ia berbalik ia menabrak gadis dengan mulut tersumpal permen pendekar. Tag namenya tertulis jelas, Alisha Suryani. Ia adalah murid dari kelas IPS 1 yang pindah ke IPA 9. Pemilik sorot tajam dengan ciri khas berponi skena serta rambut tebal yang di biarkan terurai begitu saja.

Amabel menatap Alisha-ia kembali menatap pintu kelas X IPA 9. Tentu gelagat Amabel membuat Alisha dan Keci mengerutkan kening.

Amabel menutup mulut-memegangi perut ia seperti tidak tahan dengan apa yang membuat harus mual. Keci mencoba membenarkan tas ransel yang ia membopong di bahu kirinya.

Keci dan Alisha langsung memegang Tengkuk lehernya dikala Amabel yang masih mual. Mereka berdua bergidik ngeri.

"Kalian kenapa?"

BALLERINA BERDARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang