Ini request pertama yang non kapal Gracia x member. Terus promptnya bukan gxg (?) lebih ke adik-kakak, so enjoy!
Happy reading!
Kediaman keluarga Wijaya hari itu dipenuhi dengan tamu undangan yang datang untuk merayakan pernikahan Pak Wijaya dan Ibu Rina. Di antara kerumunan tamu, terlihat Gita Wijaya yang tampak elegan dengan gaun putihnya, duduk di sudut ruangan sambil memegang segelas jus jeruk. Sementara itu, seorang gadis remaja berambut pendek dengan wajah penuh kebingungan berdiri di dekat pintu, memegang erat tangan ibunya.
"Adel, ayo kita sapa kakak barumu," kata Ibu Rina sambil tersenyum lembut.
Adel menggeleng pelan, matanya terpaku pada sosok Gita yang terlihat dingin dan tidak peduli. "Aku takut, Bun." bisiknya.
Ibu Rina menghela napas dan berjongkok di depan putrinya, "Kakak Gita itu baik, jangan takut ya. Yuk, kita kenalan."
Dengan ragu, Adel akhirnya mengikuti langkah ibunya mendekati Gita. Ketika mereka tiba, Ibu Rina tersenyum ke arah Gita, "Gita, ini Reva Fidela atau Adel, adik barumu. Adel, ini Gita, kakak barumu."
Gita menoleh dan menatap Adel dengan tatapan datar, "Hai." sapanya singkat.
Adel menyembunyikan dirinya di balik ibunya, takut untuk menjawab. Ibu Rina tertawa kecil dan mengelus kepala Adel. "Adel ini pemalu, tapi dia anak yang manis. Gita, tolong jaga Adel ya."
Gita hanya mengangguk tanpa ekspresi, "Iya, Bu."
×××××
Minggu pertama setelah pernikahan, Pak Wijaya dan Ibu Rina harus pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Ini berarti Gita dan Adel harus menghabiskan waktu bersama di rumah.
Pagi itu, Gita sedang duduk di ruang tamu sambil membaca buku. Adel, yang baru saja bangun, muncul dari kamarnya dengan ekspresi cemas, "Kak, Bunda sama Ayah gak pulang hari ini?" tanyanya pelan.
Gita menoleh dan menatap Adel, "Enggak, mereka baru pulang minggu depan."
Adel mendekat dan duduk di sebelah Gita, tampak gelisah, "Aku takut, Kak."
Gita menghela napas dan menutup bukunya, "Gak usah takut, aku ada di sini. Kamu mau sarapan apa?"
Adel terdiam sejenak, "Sereal aja, Kak."
Gita berdiri dan mengajak Adel ke dapur, "Ayo, kita buat sarapan bareng."
×××××
3 hari telah terlewati, Adel mulai merasa lebih nyaman berada di dekat Gita. Meski awalnya Gita terlihat dingin, perlahan-lahan ia mulai menunjukkan sisi lembutnya. Setiap pagi, mereka selalu sarapan bersama dan menghabiskan waktu di rumah dengan berbahagia.
Hari ini, ketika mereka sedang menonton TV di ruang keluarga, Adel tiba-tiba meraih tangan Gita, "Ka, kamu suka tinggal di sini gak?"
Gita menoleh dan melihat wajah adiknya yang polos, "Lumayan, kenapa tanya gitu?"
Adel mengangkat bahu, "Aku cuma penasaran. Kamu kan biasanya sendiri."
Gita tersenyum tipis, "Ya, tapi sekarang aku gak sendiri lagi. Ada kamu."
Adel tersenyum lebar, "Aku senang bisa punya kakak seperti kamu, Ka."
Gita merasakan kehangatan di hatinya. Meski ia selalu gengsi menunjukkan perasaannya, ia tahu bahwa kehadiran adel telah mengubah hidupnya menjadi lebih berwarna.