Chapter 8

290 21 0
                                    

Thero lalu memutuskan untuk menerima hidden quest dari sistem.

Hidden quest adalah codename yang biasa muncul untuk menemukan quest tersembunyi kelas S yang membutuhkan kondisi khusus untuk di penuhi, arti sebenarnya dari kata itu juga adalah pencarian tersembunyi.

Dalam quest itu Thero menjalankan misi di mana syarat dari misi itu ia harus menemukan sebuah ruangan rahasia dalam kastil.

"Ruangan rahasia? bukankah itu berada di perpustakaan? apa ada ruangan rahasia lain?"

Thero ingin bertanya pada Theo tapi sekali lagi adiknya sama sekali tak menjawab nya.

"Hah... sebenarnya kemana dia, kenapa dia saat di butuhkan dia pergi seolah menghilang begitu saja."

"Kak."

"THEO!"

Seakan sadar kelakuan nya, pemuda ber iris violet itu langsung menutup mulutnya rapat karna dia tahu masih ada penjaga di luar pintu kamarnya.

"Kau kemana saja adik nakal!" geramnya, ekspresi seperti saudara yang lebih muda tengah merajuk pada saudara yang lebih tua, walaupun sebenarnya dia yang lahir duluan.

"Maaf, aku mencari sesuatu yang mirip dengan hidden quest itu." wajah datar Theo terpampang jelas saat dia mengunakan layar sistem miliknya untuk berbicara pada sang kakak meskipun tak bisa langsung berhadapan.

"Jadi itu bukan darimu?"

"Ya, ada sistem dunia ini selain sistemku. Tapi aku bisa meretas lokasi di mana hidden quest itu berada."

"Dimana?katakan padaku!?"

Theo mendengus sambil memunculkan peta yang tiba-tiba ada di layar transparan.

"Itu peta yang cukup akurat jadi jangan sampai tersesat."

"Kau kira aku bocah yang bisa tersesat tanpa mengandeng tangan ibunya." ucap Thero menatap permusuhan kearah adiknya, entahlah mood nya selalu berubah dengan cepat semenjak datang ke dunia ini.

Dalam benak Theo.

'Kau memang seperti itu kak.'




...

Thero POV.

Kastil ini memiliki beberapa ruangan yang sengaja di kunci oleh gembok, aku sedikit mendapat informasi saat bertanya pada Eveline, waktu putri menghilang semua orang dalam kastil menjadi panik dan kacau, tentu saja karna selama tuan putri memerintah dan membuat aturan di mana tidak ada pertumpahan dari dari kaum bangsawan dan kaum lemah lagi. Menteri kerajaan saling berdebat tentang kondisi pemerintahan yang makin memburuk dari hari ke hari semenjak hari kehilangan sang putri. Hingga satu orang berhasil mengendalikan situasi itu karna tak ada yang berani melawannya.

Semua orang mulai hidup di bawah pemerintahan nya, bahkan beberapa dari mereka mulai berani  mengantikan aturan lama dengan aturan baru.

Era itu di sebut pengalihan kekuasaan bersifat sementara sampai sang ahli waris di temukan.

Namun ketika aku bertanya siapa orang itu, Eveline menjadi bungkam. Entah kenapa pelayan baru itu begitu takut menyebut nama orang tsb.

Aku berpikir mungkin orang itu adalah salah satu dari menteri kerajaan yang di ceritakan nya.

Terkadang seorang penguasa yang bersikap otoriter lebih menakutkan dari penguasa sebelumnya, karna sistem dunia ini saja tak membantu mereka menyelematkan untuk kerajaan.

Aku jadi curiga kejadian sebelum putri Helena benar-benar menghilang.


...

Pemuda itu sampai di tempat yang tunjukkan oleh Theo, sistem adiknya.

Butuh waktu tak lama hingga akhirnya ia berhasil menemukan sebuah ruangan yang cukup gelap karna sedikit penerangan, beruntung ada jendela besar yang terbuka menampilkan pemandangan malam dan cahaya bulan purnama penuh yang indah.

"Tempat ini luas sekali seperti kolam renang, tapi tak ada satupun perabotan di sudut ruangan selain peti mati di tengah ruangan."

Tapi melihat sekitarmu kau akan berpikir kalau ini hanya sebuah aula kosong yang tak terpakai, sedangkan di samping aula ini ada taman yang tak terawat karna tumbuhan di sana sangat kering berbeda dengan aula utama di pintu masuk kastil ada taman yang begitu luas dengan berbagai tanaman segar dan pot bunga yang di tata rapi.

"Thero."

Suara itu...

"Asa?"

Aku berbalik dan melihat ada orang selain diriku di sini, wanita dengan pakaian armor yang cantik tapi kuat dan selalu membawa pedang lebih besar dari pedang ku.

Ngomong-ngomong semenjak datang kesini aku juga selalu membawa pedang pemberian Asa, dan itu di simpan oleh ruang penyimpanan sistem milik Theo.

"Apa yang kau lakukan di sini Thero?" entah kenapa aku merasa nada suara Asa lebih dingin, ekspresi datarnya seolah tak terbaca sama seperti Theo.

"Aku...em...hanya jalan-jalan."

Jawaban apa tadi! tidak mungkin dia akan percaya kan?

Asa berjalan mendekati ku, setiap langkahnya begitu tegas dan pandangan tepat mengarah padaku seketika membuatku menjadi gugup.

Kenapa setiap Asa di sini suasana berubah jauh lebih hening.

"Asa sebenarnya aku..."

"Tak perlu basa basi bicara langsung ke intinya. Aku tau kau masih belum menyadari apalagi mengetahui tentang tempat ini Thero."

Dia lalu melanjutkan dengan senyuman manis.

"Jadi kau hanya perlu bertanya padaku."

Benarkah?

Dia memberi jawaban semudah itu kalau aku yang bertanya?

Namun bukankah sistem bilang ini hidden quest. Harusnya seorang player seperti Asa juga memiliki sistem.

Jangan-jangan...

"Asa apa kau ke sini juga karna mendapat hidden quest?"

Asa diam.

"Tidak."

"Lalu apa yang kau lakukan di sini juga? bukannya tadi kau bersama jenderal Gam?"

Jadi ini kebetulan dia bertemu dengan ku?

"Thero kau masih belum paham?urusanmu juga urusanku oleh karna itu aku ingin melindungi mu."





My little brother become system Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang