Chapter 11

264 16 2
                                    

Jangan terlalu mempercayai kebaikan seseorang, karna ketika kau jatuh dalam cahaya maka sedikitpun kegelapan di baliknya tak akan membuat mu melihat kebenaran karna kata-kata kebohongan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan terlalu mempercayai kebaikan seseorang, karna ketika kau jatuh dalam cahaya maka sedikitpun kegelapan di baliknya tak akan membuat mu melihat kebenaran karna kata-kata kebohongan nya.



...

Thero.

Untuk pertama kalinya aku mendengar nama itu dan bertemu dengannya secara tak sengaja.

Meskipun laki-laki berambut perak dan iris violet itu tampak begitu pendiam dan penuh teka-teki, namun hal yang membuatnya menarik adalah pandangan berbeda ketika ia berbicara dengan seseorang.

Mungkin kalian tak bisa melihatnya namun bagi seseorang monster yang bisa mengenali ekspresi seseorang aku bisa tau kalau dia orang yang bisa menjadi baik dan jahat.

Aku menyukainya kedua sisinya, tapi ketika ia mendengar cerita sedih seseorang dan merubah pandangan nya aku mulai sedikit percaya kalau ia sama sekali tak pernah menaruh harapan pada seseorang melainkan sikap palsunya.

Hatinya tak mudah untuk di taklukan. Bukan orang normal meski ia terlihat seperti manusia biasa dan sifatnya yang positif, tapi jika kau orang terdekatnya maka kau akan tau dia mempunyai tebakan yang tepat dan mudah beradaptasi dengan aura berbeda di sekitarnya hingga orang lain akan merasa nyaman hanya ketika bersamanya.

Sungguh manusia yang sangat menarik.

Dia serinh berkata bijak, pendengar baik, dan sama sekali tak berbohong. Kalaupun dia menyembunyikan sesuatu darimu dia hanya akan diam.

Sayangnya cara ia menatap orang-orang yang mencoba memilikinya aku membencinya.

Bukan tatapan tulus bodoh yang di juga di miliki bangsawan itu ( Helena, tapi Thero kurang menyadari arti perhatian kecil yang ia berikan bisa menjadi kebaikan besar bagi seseorang yang tak pernah mengenal kasih sayang atau ingin memanfaatkannya.

Aku cemburu dengan semua yang dia miliki  bukan karna dia manusia sempurna namun dia memiliki sesuatu yang cocok untuk setiap kegelapan di hati manusia.

Dan akhirnya...

"Aku kalah dari mu Thero..."

Asa tersenyum tipis. Dua orang yang berdiri di dalam ruangan rahasia dan kini salah satu dari mereka akan menjadi saksi tentang sejarah dan kebenaran yang dapat membuktikan dosa besar seseorang.

Thero memejamkan matanya sejenak, percuma ia kabur dari tempat ini karna selangkah saja saat keluar dia pasti akan mati di tangan orang itu. Tetapi dia menemukan jawaban lain dari sosok tsb.

Thero jadi binggung.

"Apa maksudmu kau kalah?"

"Karna untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku menghentikan tangan ku kotor oleh darah dari orang yang sedang menatap kecewa kearahku. Aku bisa melanggar janjiku tapi karna hatiku melarangnya aku terus berpikir sebenarnya siapa kau?  aku tak bisa membunuhmu bahkan orang lain tak akan ku biarkan menyentuh mu. Artinya
Thero sekarang kau bebas tapi bagaimana dengan kebebasan ku..."

"....."

"Kak ada yang salah dengan otaknya, aku bisa langsung membunuhnya saat dia melantur tadi."

"Tidak, dia berkata jujur dalam lubuk hatinya. Selama bertahun-tahun di perlakukan oleh orang lain dengan tak manusiawi seharusnya dia tak akan pernah mempercayai seseorang. Tapi kenapa dia memilih mempercayai ku yang notabenya orang asing?"

"Rencana ku sebenarnya adalah membunuh semua anggota keluarga kerajaan dan orang-orang tak bertanggung jawab yang terlibat.

Aku ingin menghabisi mereka....bisakah kau mendukung ku Thero dengan tak menghentikanku?" ucapannya membuatku menahan nafas gugup karna niat gilanya.

"Sudah kukatakan alurnya akan tetap berjalan."
celutuk Theo enteng.

Benar-benar sistem antagonis keji. umpatku dalam hati.

"Asa mungkin aku tak berbeda jauh dari Helena, dan aku juga belum tau semua perbuatan buruk yang orang-orang itu lakukan padamu. Tapi aku menginginkan kalau kau harus menghentikan semua ini, aku tidak memaksamu...kau tak bisa mengembalikan segalanya seperti semula, jika kau tetap melakukannya maka hidupmu benar-benar hancur."

"Haha kau benar-benar baik, penyesalan terbesar diriku adalah tak pernah menangkap mereka sejak dulu. Aku berpura-pura sabar selama ini...namun perlu kau ketahui orang seperti mereka tidak akan pernah bisa di rubah Thero.

Jadi mari rahasiakan ini semua dari mereka sampai waktunya tiba kau hanya perlu menjadi penonton yang penurut."

Asa terkekeh kecil dan wajah ku berubah masam.

Aku orang baik? orang baik mana yang setuju dengan rencana gilamu. Karna kau berniat membunuh ku aku terpaksa harus menurut.

Tidak ada harapan lagi bagi masa depan kerajaan ini.

Selamat tinggal semuanya.





















Eits...

Cerita ini belum berakhir.










My little brother become system Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang