Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Di Penghujung cerita•
•100% fiksi• Happy reading
. . . .
"Berbuat baik dan kerja keras tidak merugikan mu. mengejar cinta juga mengajariku untuk percaya bahwa bersatu atau tidak kau dimasa depan setidaknya perasaan mu terutarakan. Jangan buat perasaan mu yang berharga itu sia sia. Di terima atau tidak cukup hargai saja keputusannya.
Yang sulit itu bukan mendapatkan dia, tapi mempertahankan cintanya.
Jika kalian bertahan, berarti kalian sudah berada di level yang berbeda"
. .
Sunny yang sekarang sudah berumur 20 tahun itu berlari ke arah Daddy dan papanya yang sedang bersantai di gazebo belakang. Ia membawa album foto usang serta diary milik sang papa.
Begitu sampai, gadis muda itu melihat punggung kedua orang tuanya. Daddy nya merangkul bahu sempit sang papa. Bahkan tangan papanya pun tidak pernah daddy-nya lepaskan.
"Daddy, papa"
Kedua pria paruh baya itu menoleh sambil tersenyum bahagia.
"Dari mana aja, sini duduk dekat papa"
Sunny merasakan perasaan senangnya meluap. Ia berlari dan segera memeluk sang papa.
"Makasih ya pa, makasih udah berjuang demi Daddy yang jelek itu"
"Kamu bilang apa?" Sunghoon merengut di sebelahnya.
"Daddy jelek, gak kayak papa"
"Daddy kurangin duit jajan kamu baru tau rasa"
Sunny tidak takut. Ia malah memeletkan lidahnya ke arah sang Daddy. "Papa juga banyak uangnya wleee"
"Curang, lepasin papa. Dia punya Daddy tau!"
"Dih!" Sunny makin mengeratkan pelukannya.
"Kamu kok tiba tiba peluk papa begini? Ada apa hm?" Suara lembut papanya benar benar membuat sunny bahagia.
Tangan cantik itu menyerahkan dua buku usang. Sunoo terbelalak kaget.
"Disini ternyata. Haha, kamu udah baca ya?"
Sunny mengangguk heboh. "Iya, papa hebat banget"
"Iya dong, papamu itu orang nomor satu di sekolah bahkan di fakultasnya dulu" Sunghoon ikut berapi api.
Sunoo mengelus sampul buku diary nya yang sudah usang. Lalu tersenyum simpul. "Semua udah jadi masa lalu"
"Papa tetap jadi orang nomor satu buat sunny dengan Daddy kok" sunny kembali memeluk tubuh papanya.