Partikel Badai 15

34.3K 2.7K 1.6K
                                    

Peraturan lapak Fey🧚‍♀️
● WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR
● WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
● WAJIB TINGGALKAN JEJAK KOMEN

TARGET UP?

1,2k vote dan 1,5k komen🍒

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. GEBRAKAN ANTI GENTAR

Luar biasa. Penelusurannya terkait informasi terkini tentang keberadaan Hilario di sekretariat BEM justru memberi Matcha petunjuk akan jenis umpan apa yang dapat memancing kepulangan suaminya di sekitarnya. Ya, tentu saja dengan menciptakan letupan gebrakan seperti pesan yang Matcha kirimkan kepada Hilario beberapa waktu yang lalu.

"Cemburuan dia orangnya, posesif lagi."

Mungkin, pada kesempatan nanti, Matcha akan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dean yang telah sedikit membeberkan soal kecemburuan dan keposesifan seorang Hilario. Benar atau tidaknya fakta itu, Matcha ingin mencoba lebih dulu bagaimana cara mewujudkan timbulnya respons cemburu dan posesif Hilario yang tengah menghilang lebih dari sebulan. Enak saja, Matcha sudah dibuat rindu uring-uringan selama puluhan hari, jelas tak akan Matcha biarkan Hilario pulang dengan jiwa tenteram dan damai. Minimal harus diberi efek sport jantung dulu, bukan? Rindu harus dibalas brutal.

"Wow ... siapa nih?"

Pertanyaan bernada takjub itu terdengar ketika Matcha berlalu sembari membawa nampan berisi makanan setelah mengantre di bagian depan kantin. Senyum tipis yang tergolong sensual itu semakin melengkapi kesan 'seksi' yang sengaja Matcha tampilkan mulai hari itu. Setelan piyama atau kaus tertutup yang biasa terpasang di tubuhnya kini berganti menjadi gaun tidur berdada rendah dengan panjang yang hanya mencapai sejengkal di bawah paha. Kardingan tipis yang senada dengan warna gaunnya menutupi punggung polosnya yang lumayan terbuka.

Matcha mengibas pelan uraian rambutnya yang kembali dicat blonde. Ini salah satu taktik Matcha agar eksistensinya bisa lebih mencolok dari mahasiswi-mahasiswi lainnya dengan para lelaki mata keranjang UPB yang menjadi target utamanya.

Berbagai suilan-suilan menggoda Matcha terima hingga ia berdiri tak jauh dari meja yang diduduki oleh Fau, Flora, dan Gege. Ketiga temannya pun sedari tadi sama-sama melemparkan tatapan heran melihat gaya berpakaian Matcha yang tampak sangat berbeda dari biasanya.

"Duduk, gih." Fau mengedikkan dagu ke kursi kosong di sebelahnya setelah mendapati Matcha berdiri dan menyelingar kiri-kanan tanpa meletakkan nampan makanannya terlebih dahulu.

"Hmm gue ... duduk di sana, ya." Matcha memberikan kedipan mata kepada teman-temannya sebelum menjauh menuju meja panjang yang diisi oleh cowok-cowok.

"Ngapain tuh Matcha duduk di sana?" Bahkan Flora dengan sengaja memutar leher hanya untuk melihat di mana Matcha memutuskan untuk duduk.

Partikel Badai Mars #BukanTentangPlanetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang