Partikel Badai 21

40.6K 3.3K 2.9K
                                    

Peraturan lapak Fey🧚‍♀️
● WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR
● WAJIB VOTE SEBELUM MEMBACA
● WAJIB TINGGALKAN JEJAK KOMEN

TARGET UP?

2,7k vote dan 2,5k komen🍒

Yuk ramaikan setiap paragraf dengan komen kalian💌

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

21. KETIKA KAU MELIHAT KERAPUHANKU

Pukul setengah enam pagi, Matcha menerima telepon dari Mbak Sumina yang mengatakan bahwa Yaya tiba-tiba demam sejak pukul empat pagi lewat. Yaya yang semakin rewel dengan suhu tubuh yang kian tinggi membuat Mbak Sumina dan Mbak Rida panik dan baru menghubungi Matcha setelah itu.

Tak bisa dibayangkan betapa Matcha gemetar mendengar kabar bahwa anaknya tiba-tiba sakit. Wanita itu bagai orang linglung yang langsung bergegas meninggalkan asrama tanpa mengganti piyama tidurnya dengan baju yang lebih layak, rambut pun dibiarkan berantakan dan hanya dicepol asal-asalan.

Matcha sadar, tak memberitahu Hilario perihal sakitnya Yaya adalah tindakan egois yang tak bisa dibenarkan, bahkan ia lebih memilih memesan kendaraan online untuk sampai ke apartemen dibanding harus meminta Hilario pulang bersama menemui Yaya. Kemarahannya tak hanya dipicu oleh sikap acuh tak acuh yang sengaja Hilario perlihatkan padanya. Jauh lebih dari itu ... Matcha serasa bagai ditampar keras saat menemukan grup WhatsApp 5 Pilar yang dihebohkan oleh beberapa tangkapan layar berupa cerita Instagram dari akun @nala.srna. Bebo dan Ella menjadi yang paling heboh menanggapi foto dan video yang hampir semuanya terdapat wajah Hilario di dalamnya. Melihat foto itu seakan menemukan potongan puzzle dari berbagai pertanyaan yang sempat muncul di benak Matcha, tentang mengapa Hilario tak kunjung mengabarinya beberapa hari ini.

Jawabannya mengejutkan. Ternyata suaminya menghabiskan akhir pekan bersama Nala dengan melakukan olahraga paralayang di Puncak. Salah tidak jika Matcha refleks menyumpah serapahi mereka dengan berbagai kemungkinan buruk? Seperti parasut yang mereka gunakan mendadak terbang ke Korea Utara dan jatuh di atas pepohonan, atau yang lebih ngeri, Matcha membayangkan parasut mereka menabrak tebing pegunungan. Sungguh suatu doa buruk yang muncul dari hati yang terluka.

"Aku pikir parasut yang kamu naiki nyangkut di pohon sampai kamu nggak punya waktu ngehubungin aku."

Masih tatapan pias yang tampak di wajah Hilario. Pria itu tak berkilah sama sekali atas apa yang baru saja Matcha ucapkan. Oleh karena itu, lantas Matcha bergegas menutup pintu, tetapi Hilario kembali menghalanginya dan ikut masuk ke kamar.

"Ayo, kita bawa Yaya periksa ke dokter," pinta Hilario dengan raut memohon.

Matcha yang hendak menuju tempat tidur langsung menoleh.

Partikel Badai Mars #BukanTentangPlanetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang