- terkadang fakta membuatmu
sedih -***
" Udah paham kan rencananya? " Tanya Bulan.
Semua orang pun sudah berkumpul untuk mewawancarai bokap Bulan dan nyokap Bintang.
" Udah kok. " Jawab Pelangi.
" Nanti guwa tinggal vidioin doang kan? " Tanya Rafa.
" Iya nanti kita tunggu di luar aja. " Ucap Bintang.
Rafa dan Pelangi pun bersiap untuk menuju kantor ayah Bulan.
Sebelumnya Rafa sudah berkomunikasi bahwa esok ia akan datang untuk mewawancarai dengan alasan adanya tugas sekolah.
***
Semua orang sedang menunggu di kafe dekat kantor tersebut.
Kecuali Rafa dan Pelangi yang sudah memasuki kantor itu.
Alasan Bulan menunjuk Rafa dan Pelangi untuk mewawancarai ayahnya adalah karena ayahnya belum mengenal mereka berdua begitu pula dengan ibu Bintang.
Dengan kata lain orang tua mereka pasti akan berkata dengan jujur.
***
" Baik apakah ini dengan Bapak Candra dan Ibu Lina? " Tanya Pelangi.
" Iya benar. " Ucap mereka berdua.
" Baik kalau begitu izinkan saya untuk mewawancarai dan merekam anda berdua. "
Mereka hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
Rafa pun dengan sigap mengangkat handphonenya dan bersiap untuk merekam perbincangan mereka.
Pelangi pun segera memberikan pertanyaan kepada mereka dan ternyata ada dua pertanyaan yang membuat mereka terkejut.
" Bagaimana cara untuk membahagiakan anak anda? "
" Tentu saja kami akan menikah dan mungkin itu akan membuat anak kami bahagia. Karena orang tua mereka akhirnya lengkap serta mereka pasti akan senang jika mempunyai saudara." Jawab Pak Candra selaku ayah dari Bulan.
Pelangi yang sontak kaget dengan jawaban tersebut , yang akhirnya memberi pertanyaan walaupun tidak tercantum di dalam daftar pertanyaan tersebut.
" Baiklah kalau begitu, maaf jika lancang. Apakah kalian berdua tidak memeliki pasangan satu sama lain? "
" Tidak, suami saya sudah meninggal waktu anak saya masih kecil. Begitu juga dengan calon suami saya yang istrinya sudah meninggal waktu anaknya masih kecil. " Jawab Bu Lina selaku Ibu Bintang.
Pelangi sontak kaget dan reflek mengerutkan dahinya. Tangan yang bergetar- getar. Disertai ucapan yang terbata - bata.
" Ba-baiklah kalau begitu terimakasih atas jawabannya. " Ucap Pelangi.
Rafa langsung menurunkan handphonenya dan segera melangkah maju di hadapan Pelangi.
" Baik terimakasih atas waktunya. Kalau begitu izinkan saya untuk pamit." Imbuh Rafa.
Rafa dan Pelangi pun segera meninggalkan mereka berdua. Dengan hati yang terus berdegup kencang. Dan rasa yang ingin menyembunyikan fakta ini.
***
Mereka pun segera menuju ke kafe tersebut dan dengan berat hati mereka harus tetap menyampaikannya.
" Gimana - gimana? " Tanya Bela.
Dengan tangan yang terus bergetar ia pun berani untuk memberikan kepada Bulan dan Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝘽𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 [An Older Sister Younger Brother]
Teen Fiction" Guwa suka sama lo Bul. " " Guwa juga suka sama lo Tang. " Kisah dua orang yang jatuh cinta. Namun pada akhirnya bersatu sebagai keluarga. Hanya karangan penulis semata!! Jika ada kesamaan di cerita lainnya (guwa juga ngga tau kok tanya saya) Up...